REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA — Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada hari Senin (4/12/2012), bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada akhirnya akan diadili sebagai penjahat perang atas serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Erdogan juga mengutuk negara-negara Barat yang mendukung Israel.
Turki yang mendukung solusi dua negara untuk konflik puluhan tahun, telah mengkritik tajam kampanye militer Israel di Gaza, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Lebih dari 15.500 orang meninggal dunia dalam serangan udara dan darat Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (7/12/2023), Dalam pidato di pertemuan komite Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan beranggapan, bahwa negara-negara Barat yang mendukung Israel sama saja melakukan kejahatan. Mendukung Israel kata dia, sama halnya memberikannya dukungan atas pembunuhan terhadap bayi-bayi di Gaza.
“Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu, yang saat ini menjadi tukang jagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sama seperti Milosevic diadili," kata Erdogan, mengacu pada mantan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic, yang diadili karena genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di pengadilan di Den Haag.
Sumber;