REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/12/2023) pagi dibuka menguat 5,36 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.092,76.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,98 poin atau 0,10 persen ke posisi 937,78.
Pelaku pasar disebut akan cenderung wait and see jelang pemilu tahun depan. Meski demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mampu mendekati level 8.000 pada pengujung 2024.
"Jika Indonesia berhasil melewati semester I sesuai ekspektasi pasar, kami yakin IHSG berpeluang menutup 2024 mendekati level 8.000," kata Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan baseline skenario, Ishfan memperkirakan IHSG akan mampu menembus level 7.600 pada tahun depan. Posisi tersebut dimungkinkan dengan asumsi 14x price to earnings ratio (PER).
Sedangkan untuk skenario bullish, Ishfan mengatakan tidak tertutup kemungkinan IHSG akan mencapai level tertinggi dalam sejarah di 8.050 pada tahun depan, dengan asumsi 15,3x PER.
Terkait sektor, menurut Ishfan, investor bisa mempertimbangkan sektor perbankan dan konsumsi. Dalam tiga perhelatan pemilu terakhir, sektor perbankan dan konsumsi mampu mencetak performa yang cemerlang sembilan bulan pascapemilu.
Sinarmas Sekuritas merekomendasikan sejumlah sektor pilihan antara lain, perbankan, konsumsi, retail, hingga telekomunikasi. Sejumlah saham yang bisa menjadi pilihan yakni Telkom Indonesia (TLKM), Astra International (ASII), Indofood CBP (ICBP), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Jago (ARTO), Sumber Alfaria Sejahtera (AMRT), Ace Hardware Indonesia (ACES) dan Adaro Minerals (ADMR).
Secara umum, Ishfan memperkirakan, laba per saham IHSG diperkirakan akan tumbuh hingga 11 persen pada tahun depan, dan pertumbuhan PDB diperkirakan akan mencapai 5,1 persen. Ishfan melihat sentimen global tidak akan terlalu memberatkan IHSG.
"Kami memperkirakan perekonomian Amerika Serikat akan berhasil menghindari resesi di 2024," kata Ishfan.