Kamis 07 Dec 2023 13:19 WIB

Dua Tahun Pemulihan Ekosistem Terumbu Karang Derawan Berlangsung, Apa Hasilnya?

Pemulihan terumbu karang dilakukan dengan metode rock pile.

Red: Reiny Dwinanda
Salah satu keindahan lokasi wisata di Pulau Derawan, Kabupaten Berau.
Foto: Antara
Salah satu keindahan lokasi wisata di Pulau Derawan, Kabupaten Berau.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bersama Pemkab Berau, masyarakat lokal, dan lembaga konservasi World Wide Fund for Nature (WWF) mengupayakan pemulihan ekosistem terumbu karang di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan. Pemulihan dilakukan dengan menggunakan metode rock pile.

"Upaya pemulihan ini didukung penuh oleh masyarakat Uni Eropa melalui inisiatif proyek Ocean Governance," kata Koordinator Lokasi Konservasi Kepulauan Derawan, Irvan Ahmad Fikri, dari WWF Indonesia di Balikpapan, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga

Upaya tersebut dilaksanakan sejak Januari 2021 hingga Desember 2023. Upaya ini juga menjadi satu usaha peningkatan pengelolaan kawasan konservasi dari rangkaian program perlindungan spesies laut yang terancam punah, pariwisata bahari yang bertanggung jawab, dan perikanan berkelanjutan.

Fikri memaparkan, dengan didukung oleh kelompok masyarakat lokal, seperti Pokdarwis Sumping Nusa dan Asosiasi Guide Snorkeling Derawan (AGSD), Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim dan Yayasan WWF Indonesia, melakukan pemantauan di lokasi rehabilitasi terumbu karang sebanyak empat kali, yaitu pada Januari, Mei, September, dan November 2023.