REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengundang lebih banyak pebisnis asal China untuk menanamkan modalnya di destinasi wisata baru di Labuan Bajo NTT, Parapuar yang menjadi kawasan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Penawaran tersebut, disampaikan langsung Sandiaga dalam Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 yang digelar di Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo, Selasa (5/12/2023).
"Salah satu yang kami tawarkan adalah 400 hektare lokasi di Parapuar yang dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Fokusnya pada biodiversity dan sustainability dengan empat zona tematik yaitu zona kebudayaan, leisure, alam liar, dan petualangan," kata Sandiaga, dalam keterangan resminya diterima Republika.co.id, Kamis (7/12/20203).
Menurut Sandiaga, mengundang lebih banyak investor dilakukan untuk tujuan menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium berkelas dunia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Sandiaga menginginkan investasi pariwisata yang masuk di Labuan Bajo mampu memberikan dampak bagi masyarakat lokal. Dan perubahan paradigma pariwisata 3s yang semula sun, sea, and sand berubah menjadi serenity, sprituality, and sustainability.
"Kita ingin investasi di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang bisa menciptakan enam kali lipat lebih banyak jumlah lapangan kerja untuk masyarakat lokal yang berbasis quality and sustainability," ujar Sandiaga.
Sandiaga menuturkan, Labuan Bajo yang dulunya hanya berfokus pada pembangunan sektor perikanan dan pertanian sekarang bertahap menjadi destinasi wisata unggulan.
Dikatakan Sandiaga, selama lima tahun terakhir, pemerintah telah terus berupaya membangun Labuan Bajo. Sekaligus dengan mengadakan berbagai acara tingkat dunia di Labuan Bajo salah satunya KTT ASEAN yang telah digelar pada Mei 2023.
"Bukan hanya infrastruktur dasar tapi juga aksesibilitas, amenitas, dan yang terpenting SDM dibangun beriringan," ujarnya.