Jumat 08 Dec 2023 13:42 WIB

Ini Penyebab Platform Streaming Twitch Tutup Operasi di Korea

Twitch, layanan streaming video milik Amazon, menutup operasinya di Korea Selatan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Twitch, layanan streaming video milik Amazon, akan menutup operasinya di Korea Selatan karena tingginya biaya operasional.
Twitch, layanan streaming video milik Amazon, akan menutup operasinya di Korea Selatan karena tingginya biaya operasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Twitch, layanan streaming video milik Amazon, akan menutup operasinya di Korea Selatan karena tingginya biaya operasional.

CEO Twitch Dan Clancy menjelaskan bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi biaya jaringan, anggaran pengoperasian di Korea masih 10 kali lebih mahal dibandingkan di sebagian besar negara lain. Keputusan ini merupakan keputusan yang sulit, namun Twitch akan membantu para streamer di Korea bertransisi ke layanan streaming langsung alternatif.

Baca Juga

Jadi penutupan operasinya di Korea Selatan tahun depan disebabkan tingginya biaya operasional. Perusahaan menganggap pasar di sana “sangat mahal.”

Clancy, CEO Twitch, dalam sebuah postingan blog, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah beroperasi di Korea dengan kerugian yang signifikan. Clancy mengatakan tidak ada lagi prospek untuk menjalankan bisnis secara lebih berkelanjutan di negara tersebut.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan operasi di Korea menjadi kondisi yang cukup“unik”. Platform streaming, termasuk Netflix, menghadapi kontroversi mengenai biaya penggunaan jaringan di Korea Selatan.

Penyedia layanan internet lokal menuding pemain asing menyebabkan gangguan lalu lintas dan menuntut biaya tambahan penggunaan jaringan. Hal ini bahkan berujung pada perselisihan hukum, sehingga Netflix diminta untuk menyumbang biaya jaringan bisnisnya di Korea.

Menurut CEO Twitch Dan Clancy, perusahaan melakukan upaya besar untuk mengurangi biaya jaringan untuk beroperasi di Korea. Twitch mencoba model peer-to-peer untuk meningkatkan kualitas sumber. Kemudian, kualitas sumber maksimum ditetapkan ke 720p untuk mengurangi biaya. Namun, meski ada upaya tersebut, biaya untuk beroperasi di wilayah ini masih 10 kali lebih mahal dibandingkan di sebagian besar negara lain.

Twitch akan ditutup di Korea Selatan pada 27 Februari. Clancy menekankan bahwa ini adalah “keputusan yang sulit”, dan perusahaan kecewa karena terpaksa harus melakukannya. Korea selalu dan akan terus memainkan peran khusus dalam komunitas esports internasional. “Sehingga kami sangat berterima kasih atas komunitas yang mereka bangun di Twitch,” tulis dia, seperti dilansir dari Times of India, Jumat (8/12/2023).

Sedangkan untuk streamer Twitch di Korea, mereka mungkin tidak dapat melanjutkan live streaming di Twitch. Meski demikian, perusahaan akan membantu para streamer ini beralih ke layanan streaming langsung alternatif. Perusahaan mengatakan bahwa saat ini mereka sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa layanan ini untuk memudahkan transisi dan akan terus memberikan informasi kepada streamer yang terkena dampak seiring dengan kemajuan diskusi ini. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement