REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Korban tewas dalam kecelakaan minibus Sigra tertabrak kereta feeder kereta cepat di perlintasan kereta api di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/12/2023) siang berjumlah tiga orang. Sedangkan tiga penumpang lainnya mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Betul ada kecelakaan, meninggal dunia sebanyak tiga orang dan saat ini semua korban sudah dievakuasi oleh jajaran kepolisian," ucap Kepala Dishub Kabupaten Bandung Barat Ahmad Fauzan kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).
Ia mengungkapkan, tiga orang korban yang tewas adalah dua orang dewasa dan satu orang anak-anak. Petugas saat ini masih melakukan pengecekan identitas para penumpang dan korban tewas. "Mudah-mudahan ini tidak terjadi dan tidak terulang kembali," kata dia.
Terkait dengan kondisi perlintasan kereta api tersebut, ia menyebut Pemkab Bandung Barat telah mengajukan penataan perlintasan sebidang. Sebab aktivitas di lokasi tersebut sangat tinggi penunjang kereta cepat.
"Kereta yang melintas ke perlintasan sebidang ini yang tadinya frekuensinya bisa kita hitung, kini semakin banyak karena potensi dari perjalanan kereta cepat," kata dia.
Ia menyebut ke depan diperlukan pemasangan alat kelengkapan keselamatan di perlintasan sebidang tersebut.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api yang tidak didapati palang pintu. Ia meminta kendaraan berhenti terlebih dahulu memastikan perlintasan aman dilewati.
Ia mengatakan peristiwa minibus tertabrak kereta feeder menyebabkan gangguan terhadap perjalanan. Kereta feeder sudah ditarik menggunakan lokomotif ke stasiun Padalarang. "Kejadian pukul 12.43 Wib kejadian feeder, otomatis mengalami gangguan. Sekarang sudah ditarik pakai lokomotif ke stasiun Padalarang, pukul 13.38 Wib sudah dievakuasi sudah normal kembali," ungkap dia.