Kamis 14 Dec 2023 23:13 WIB

Dinilai Punya Trah NU yang Kuat, Mahfud Dititipi Harapan oleh Ulama Salaf

Mahfud pada Kamis menghadiri Silaturahmi Ulama Salaf Banten.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Cawapres RI Mahfud MD mengunjungi kediaman tokoh dan ulama kharismatik Banten Abuya Muhtadi di Banten, Rabu (13/12/2023).
Foto: ANTARA/HO-TPN Ganjar-Mahfud
Cawapres RI Mahfud MD mengunjungi kediaman tokoh dan ulama kharismatik Banten Abuya Muhtadi di Banten, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Mahfud MD kembali melawat ke Provinsi Banten. Mahfud menghadiri Silaturahmi Ulama Salaf Banten, dan Peresmian Asrama Putri Pondok Pesantren Darul Ulum, Binuang, Banten, Kamis (14/12/2024). Silaturahmi Ulama Salaf ini digelar bersamaan dengan pengajian rutin Kamisan.

Salah satu perwakilan kiai dari Ponpes Darul Ulum KH Imaduddin Utsman Al Bantani bahagia Ponpesnya didatangi Mahfud MD. Sebab, dia menilai, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini adalah sosok yang langka di negeri ini.

Baca Juga

"Prof Mahfud sosok yang berani cerdas, agamis, kiai. Saya kira tak ada di Indonesia yang keilmuwannya inter disiplin seperti Prof Mahfud. Ditambah integritasnya tak diragukan," kata Kiai Imaduddin dalam keterangan pers pada Kamis (14/12/2023).

Imaduddin mengatakan tujuan dibentuknya negara ada dua. Yakni lilmaslahatiddin wa lilmaslahatiddunya. Kiai Imaduddin yakin, Ganjar dan Mahfud sosok yang tepat untuk memperjuangkan kemaslahatan agama dan dunia, khususnya bagi masyarakat Indonesia.

"Untuk kemaslahatan agama akan diwakili oleh Prof Mahfud. Maslahat dunia diwakili Ganjar Pranowo. Meski Prof Mahfud bisa dua-duanya, tapi beliau punya trah darah ke-NU-an yang kuat. Dan kita bisa menitipkan apa saja tentang agama ini kepada Prof. Mahfud," ujar Imaduddin.

Seusai pengajian rutin Kamisan, santri lulusan Ponpes Al Amarhliyah, Pamekasan ini mengaku tak menggelar kampanye. "Saya menghadiri pengajian Kamisan. Dihadiri para santri dan kiai dari banyak kabupaten. Saya hanya ikut mendengar," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, berbicara politik kebangsaan sah-sah saja dilakukan di instansi pendidikan. Bicara soal ini menurut Mahfud tak harus dilakukan saat musim pemilu.

"Bahwa tadi ada kiai bicara politik, bicara pemerintahan. Ya biasa saja. Tak harus musim kampanye dan pilpres. Saya kan bicara politik, pemberantasan korupsi, penegakan hukum, tak hanya saat ini," ujar Mahfud.

"Jadi sama sekali tidak ada kampanye. Tidak ada gambar paslon. Ini pengajian rutin Kamis yang diisi dengan pengajian kebangsaan," ucap Mahfud, menambahkan.

Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan ulama salaf Banten seperti dari tuan rumah yakni KH Junaidi (Pengasuh Ponpes Darul Ulum), serta KH Abdul Mannan, KH Imadudin, KH Hamzah, dan KH Satar.  Selain itu, hadir KH Abdurahman (Warunggunung Rajeg Kab. Tangerang), KH Asun (Kemeri Kronjo Kab. Tangerang), KH Gomir (Pimpinan Ponpes Darul Ikhlas Cakung), KH Saefuin (Pimpinan Ponpes Darul Falah Cakung), Abah H Satar (Blokang Kec. Bandung), KH Hoil (Pimpinan Ponpes Al Muktariah Renged), Abah Haji Sambas (Ketua MUI Kec Binuang) Abah Kiai Hamzah (Kec. Carenang), KH Samani (Ragas Carenang), Abah Haji Dahlan (Songgom Jaya Kec Cikande).

Hadir pula Abah Haji Mardi (Pimpinan Ponpes Almarif Songgom Jaya), Abah Haji Rohmat Fathani (Lempuyang/Mantang Ketua MUI Kab. Serang), Abah Haji Dulhamid (Pimpinan Ponpes Nurul Hikmah Ds. Tegalwangi Kec. Carenang) Abah H. Sukri (Gunung Kaler Kab. Tangerang), Abah H. Makmun (Karang Kobong - Gunung Kaler Kab. Tangerang), Abah H. Masud (Gunung Kaler Kab. Tangerang, Abah H. Asmuri (Gunung Kaler Kab. Tangerang, Abah Haji Busaeri (Renged Kresek Kab. Tangerang), KH. Suhaemi (Bendung - Tanara), Ust. H. Jaja (Bendung - Tanara) dan ratusan peserta jamaah rutin pengajian serta majelis taklim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement