Jumat 15 Dec 2023 08:38 WIB

Mobil Tertabrak Feeder Kereta Cepat, Empat Korban Meninggal, Dua Kondisi Cedera Berat

Dua anak meninggal akibat kejadian mobil tertabrak feeder kereta cepat itu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi mobil yang tertabrak feeder kereta cepat di pelintasan kilometer 142+9 wilayah Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/12/2023).
Foto: Dok Republika
Kondisi mobil yang tertabrak feeder kereta cepat di pelintasan kilometer 142+9 wilayah Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecelakaan yang terjadi di jalur feeder kereta cepat wilayah Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis (14/12/2023), mengakibatkan korban jiwa. Empat korban di dalam mobil yang tertabrak feeder kereta cepat meninggal dunia.

Kepala Bagian Umum RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Jana Hermawan, mengatakan, tiga korban kecelakaan itu meninggal dunia di lokasi, yaitu Rapika (6 tahun), Putra (2 tahun), dan pengemudi mobil bernama Edi (45). “Sementara satu korban meninggal dunia di RSUD Cibabat atas nama Neneng Rosmayanti (49),” ujar dia, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Menurut Jana, dua korban lainnya, Syakila Putri (4 tahun) dan Ratih Anggraeni (13), masih dalam perawatan karena kondisinya cedera berat. Kedua korban dikabarkan mengalami cedera di bagian kepala.

Ada enam orang di dalam mobil yang tertabrak feeder kereta cepat. Kecelakaan itu terjadi di pelintasan sebidang tanpa palang pintu di kilometer 142+9 wilayah Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/12/2023) siang.

Kepala Polres (Kapolres) Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, mobil yang tertabrak feeder kereta cepat itu sempat terseret sejauh sekitar 500 meter.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, kecelakaan yang terjadi pukul 12.43 WIB itu sempat menyebabkan gangguan terhadap perjalanan feeder kereta cepat. “Pukul 13.38 WIB sudah dievakuasi, sudah normal kembali,” ujar dia.

Ayep mengimbau pengguna kendaraan maupun pejalan kaki untuk lebih hati-hati ketika hendak melewati lintasan kereta. Apalagi di pelintasan sebidang tanpa palang pintu. Masyarakat diminta memastikan kondisi aman sebelum melintas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement