Jumat 15 Dec 2023 14:43 WIB

199 Perlintasan di Bandung tak Dijaga, KAI Ajak Pemerintah Bantu Amankan

KAI mengajak pemerintah bantu amankan 199 perlintasan di Bandung yang tak dijaga.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Meski pintu perlintasan kereta api telah turun, para pengguna jalan tetap saja menerobos. KAI mengajak pemerintah bantu amankan 199 perlintasan di Bandung yang tak dijaga.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Meski pintu perlintasan kereta api telah turun, para pengguna jalan tetap saja menerobos. KAI mengajak pemerintah bantu amankan 199 perlintasan di Bandung yang tak dijaga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan 199 perlintasan sebidang kereta api yang berada di daerah operasi (daop) 2 Bandung tidak dijaga petugas atau tidak memiliki palang pintu. Sedangkan 122 perlintasan sebidang lainnya dijaga oleh petugas dan memiliki palang pintu.

"Jumlah total perlintasan di Daop 2 Bandung 331, sebanyak 122 dijaga dan 199 tidak dijaga," ucap Manager Humas Daop 2 Ayep Hanapi saat dihubungi, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Ia mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah dan kota untuk bersama-sama memikirkan keselamatan pengendara yang melintasi perlintasan sebidang yang tidak dijaga. Dengan cara melengkapi rambu-rambu di perlintasan dan memasang palang pintu.

"Intinya kita mengajak pemerintahan, PUPR untuk lebih meningkatkan keselamatan untuk melengkapi rambu pintu perlintasan. Kalau bisa dipalang pintu dari pemerintah," kata dia.

Ia mengatakan sebanyak 122 perlintasan telah dijaga oleh PT KAI, secara swadaya dan dari pemerintah. Ayep menilai masalah perlintasan sebidang harus diselesaikan secara kolaborasi oleh semua pihak.

"KAI berharap peran aktif semua pihak untuk dapat melakukan peningkatan keselamatan pada perlintasan sebidang demi keselamatan bersama. Masyarakat juga diharapkan agar berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang," kata dia.

Ia meminta masyarakat disiplin mematuhi rambu-rambu yang terdapat di perlintasan sebidang. Serta memastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, menengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada.

Ia menambahkan aktivitas kereta feeder kereta cepat menuju stasiun kereta cepat di Padalarang pada hari biasa sebanyak 44 perjalanan. Sedangkan pada akhir pekan mencapai 50 hingga 52 perjalanan.

"Weekday Senin sampai Kamis beroperasi 44 perjalanan. Jumat, Sabtu, Ahad nambah perjalanan 50-52 perjalanan," kata dia.

Ia menyebut frekuensi perjalanan kereta api sangat padat tidak hanya feeder. Namun, juga kereta api lokal, kereta api jauh dan barang. "Frekuensi kereta padat gak hanya feeder. Semakin banyak kereta lewat, semakin riskan (perlintasan) ditambah kedisiplinan orang," kata dia.

Sebelumnya, polisi mengungkapkan enam orang terdiri dari pengemudi dan penumpang mobil Sigra menjadi korban tertabrak feeder kereta cepat di kilometer 142+9 atau di Kampung Sumur Bor, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/12/2023) siang.

Empat orang meninggal dan dua orang masih mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka di kepala. "KAI prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, serta menyampaikan ucapan turut belasungkawa kepada para keluarga korban," ucap Ayep.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement