REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat telah memasang palang pintu manual di perlintasan sebidang lokasi minibus ditabrak kereta feeder kereta cepat Whoosh di Kabupaten Bandung Barat. Akibat kecelakaan itu, lima orang penumpang tewas dan satu orang dirawat di Rumah Sakit.
Kepala Dishub Kabupaten Bandung Barat Fauzan Azima mengatakan palang pintu manual telah dipasang di perlintasan sebidang lokasi minibus tertabrak kereta feeder kereta cepat beberapa waktu lalu. Palang pintu tersebut kini telah digunakan dan dijaga oleh relawan.
"Palang pintu sudah digunakan oleh petugas di lapangan khususnya relawan yang melakukan tugas. Masyarakat setempat yang bertugas sebagai relawan," ucap dia saat dihubungi, Jumat (22/12/2023).
Dia menuturkan, para relawan sudah dilengkapi fasilitas keselamatan seperti rompi dan lainnya. Dishub pun menempatkan petugas di lokasi perlintasan sebidang tersebut.
"Adanya palang pintu diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan tidak ada korban nyawa lagi," kata dia.
Dia melanjutkan, tengah membahas rencana membuat underpass di lokasi perlintasan sebidang tersebut. Selain itu, merencanakan memasang palang pintu semi otomatis di perlintasan yang ada di Kabupaten Bandung Barat.
"Ke depan antisipasi pencegahan jangka pendek tahun depan menggunakan palang semi otomatis dan mau dibuat underpass," kata dia.
Dia mengimbau, masyarakat untuk berhati-hati dan memperhatikan keselamatan saat melintas di perlintasan sebidang di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Sebelumnya, korban tewas minibus yang tertabrak kereta feeder kereta cepat di kilometer 142+9 atau di Kampung Sumur Bor, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/12/2023) kemarin bertambah menjadi lima orang. Satu korban lainnya masih mendapatkan perawatan intensif fi ICU Rumah Sakit Cibabat.
"Korban meninggal menjadi lima pasien," ucap Kabag Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Jana Hermawan saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023).
Pascakecelakaan, dia mengungkapkan, sebanyak tiga orang korban meninggal di tempat kejadian. Mereka yaitu Rapika (6 tahun), Putra (2 tahun) dan sopir minibus Edi (45 tahun).
Selanjutnya, satu orang meninggal di rumah sakit setelah mendapatkan perawatan yaitu Neneng Rosmayanti (49 tahun). Ia mengatakan pada Jumat pukul 08.55 Wib, korban kelima Syakila Lisdia Putri meninggal dunia.
"Pasien Syakila Lisdia Putri pukul 08.55 WIB dinyatakan meninggal dunia," ungkap dia.