Ahad 17 Dec 2023 00:16 WIB

Berenang di Pantai Parangtritis Bantul, Wisatawan Ceko Nyaris Terbawa Ombak

Korban berenang ke tengah mengarah palung dan terseret arus.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Wisman yang berhasil ditolong oleh SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis.
Foto: Dokumen
Wisman yang berhasil ditolong oleh SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Seorang wisatawan mancanegara nekat berenang ke tengah laut Pantai Parangtritis dan terbawa ombak. Beruntung, nyawanya berhasil diselamatkan oleh petugas SAR.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis, M Arif Nugraha menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Jumat (15/12/2023) sore

Saat itu, wisman asal Republik Ceko bernama Lukas Danhelka (29 tahun) bersama pacarnya datang ke Pantai Parangtritis sekira pukul 15.00 WIB. Mereka kemudian berjalan-jalan di sekitar Pantai Parangtritis dan bermain air di tepian.

"Korban sempat diingatkan oleh petugas piket SAR yang sedang patroli, namun tidak dihiraukan," ujar Arif dalam keterangannya, Sabtu (16/12/2023).

Kemudian pada pukul 16.05 WIB korban berenang ke tengah mengarah palung dan terbawa arus ke tengah lautan. Petugas Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III dan SAR Ditpolairud Polda DIY yang sedang berjaga, langsung memberikan pertolongan.

Petugas berenang mengejar korban menggunakan papan  surfing dan pelampung. "Sekitar pukul 16.35 korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke Pos Satlinmas Rescue wil III untuk dilakukan pertolongan lanjutan," kata Arif.

Usai memberikan pertolongan lanjutan, dan kondisi korban sudah membaik, pihak Satlinmas memberikan edukasi mengenai bahayanya berenang di Pantai Parangtritis.

"Setelah korban dapat berkomunikasi dengan baik, petugas memberikan edukasi terkait bahaya palung di Pantai Parangtritis," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement