REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh pengelola objek wisata di wilayah Sumatra Utara (Sumut) diminta memperketat pengawasan selama masa libur Natal 2023 dan tahun baru 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut dan para relawan sudah menyosialisasikan kesiapsiagaan bencana alam kepada pengelola objek wisata.
"Kami meminta mereka untuk memperketat pengawasan," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati, di Medan, Sabtu (16/12/2023).
Menurut dia, pengawasan harus diperketat mengingat kunjungan wisatawan saat masa libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 diperkirakan akan meningkat. "BPBD Sumut dan pemangku kebijakan terkait terus memperkuat koordinasi dalam menyambut Natal 2023 dan tahun baru 2024," kata dia.
Dia menyebut, BPBD Sumut bersama pemangku kebijakan terkait sudah melakukan simulasi penanggulangan bencana alam dan melakukan mitigasi guna mengurangi risiko bencana alam tersebut. "BPBD Sumut tidak sendirian dalam penanggulangan bencana. BPBD Sumut bersama pemangku kebijakan terkait bersiap siaga. Sebanyak 150 orang lebih disiagakan jika terjadi bencana," ujarnya.
Selain itu, kata dia, BPBD Sumut juga mengimbau BPBD kabupaten/kota se-Sumut agar terus melakukan pengawasan dan memperkuat koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait di daerah masing masing. "Kami ingin mengurangi risiko bencana dengan berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah maupun masyarakat lainnya. Kita berharap masa akhir libur nanti tidak terjadi kendala," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Yuda Setiawan meminta masyarakat agar menjaga keselamatan, keamanan, dan kesehatan diri sendiri serta kerabat atau keluarga mereka di lokasi wisata. Dia mengimbau warga agar tidak tenggelam dalam euforia liburan yang terkadang melenakan.
"Tolong sama-sama menjaga keselamatan di daerah wisata," kata Yuda.
Bagi masyarakat Medan yang melancong ke luar kota, Yuda berpesan agar tetap berhati-hati dan waspada. Curah hujan yang tinggi di wilayah Sumut membuat beberapa tempat rawan bencana seperti banjir dan longsor. "Masyarakat mesti mengetahui kondisi daerah yang dituju," ujar Yuda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika