Selasa 19 Dec 2023 00:20 WIB

Paparan Pj Gubernur Soal Fokus Perhatian Pengamanan Nataru di Jawa Tengah

Gereja dan tempat kerumunan akan jadi pusat pengamanan jelang Nataru.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi pengamanan Nataru.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi pengamanan Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengupayakan peringatan Natal 2023 dan liburan akhir tahun (Tahun baru 2024) di daerahnya dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.

Untuk itu Pemprov Jawa Tengah memberikan perhatian serius terhadap beberapa hal, yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam mendukung kelancaran agenda masyarakat yang bakal berlangsung di penghujung tahun tersebut.

Baca Juga

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengungkapkan, faktor utama yang mendapatkan pehatian Pemprov Jawa Tengah adalah msalah keamanan dan kondusifitas wilayah.

Dalam hal ini adalah pengamanan tempat- temat ibadah yang akan menggelar berbagai rangkaian kegiatan ibadah, dalam rangka parayaan Natal tahun 2023 ini.

“Satpol PP Provinsi Jawa Tengah siap berkolaborasi dengan aparat kepolisian dan stakeholder keamanan lain, guna melakukan mendukung pengamanan di gereja- gereja,” ungkapnya, Senin (18/12).

Yang ke-dua, jelas Pj gubernur, pengamanan pergerakan masyarakat yang cukup tinggi pada momentum libur natal dan tahun baru (nataru), di tempat- tempat atau objek vital seperti tempat wisata maupun pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

Selain itu juga perlu skema/ rekayasa dalam mengantisipasi kemacetan hingga ancaman aksi teror. Terlebih pergerakan masyarakat ke Jawa Tengah pada libur akhir ahun ini diprediksi bakal mencapai 13 juta jiwa.

“Pergerakan masyarakat kurang lebih sekitar 13 juta, karena Jawa Tengah ini merupakan sentral dari pergerakan masyarakat pada momentum nataru nanti,” jelasnya.

Untuk perhatian serius yang ke-tiga, masih lanjut nana, upaya untuk mengendalikan inflasi. Menurutnya inflasi perlu dijaga stabilitasnya, terutama terkait dengan harga komoditas pangan yang menjadi faktor penunjang naiknya nilai inflasi.

Ke-empat adalah berbagai hal terkait dengan antisipasi dampak perubahan musim di Jawa Tengah. Memasuki musim penghujan, curah hujan yang diprediksi akan terus meningkat, sehingga perlu diwaspadai.

Sebab sejumlah daerah di Jawa Tengah memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi akibat faktor cuaca (musim penghujan), seperti tanah longsor, banjir dan sebagainya.

Maka Pemprov Jawa Tengah memandang penting sinergisitas dengan Polda Jawa Tengah, Kodam IV/Diponegoro guna memastikan perayaan Natal dan tahun Baru di wilayahnya berlangsung aman dan nyaman.

“Kami akan telah berkoordinasi untuk bersama- sama dengan TNI/ Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan yang akan bergabung dalam pelaksanaan pengamanan Nataru," kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana

Nana mengaku, sudah melakukan berbagai koordinasi, guna memastikan kesiapan menghadapi Nataru dan berbagai pemantapan kesiapan pengamanan Nataru yang dilakukan oleh TNI-Polri jelang dimulainya Operasi Lilin Candi 2023-2024.

Tujuannya menyatukan persepsi agar kegiatan keagamaan masyarakat, dalam hal ini umat kristiani yang akan melaksanakan Natal dan masyarakat yang merayakan Tahun Baru merasa nyaman dan aman.

“Termasuk juga kesiapan dalam mengamankan tahapan Pemilu 2024 yang pelaksanaannya juga bersamaan dengan pengamanan menyambut Nataru kali ini,” tegas Pj Gubernur Jawa Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement