REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, kini tengah berupaya agar PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapatkan lisensi penuh di Arab Saudi. Di Uni Emirat Arab (UEA), bank syariah milik negara itu sudah memperoleh lisensi penuh atau full license.
"Kita ke UEA, Saudi, Qatar, kami roadshow. Kemarin Pak Tiko (Wamenkeu BUMN Kartika Wirjoatmodjo), sekarang saya. BSI sekarang full license di UAE, sekarang kita lagi lobi di Saudi," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Ia berharap, BSI bisa beroperasi penuh di Arab Saudi. Dengan begitu, peringkat BSI yang sudah naik dari tujuh ke lima besar perbankan Indonesia, dapat masuk ke peringkat 10 besar dunia.
"Mereka (Arab Saudi) mau masuk kalau 10 persen lebih, tidak seperti yang kita tawarkan yaitu 10-11 persen. Maunya 15 persen ke atas jadi strategic partner," tuturnya.
Hanya saja, lanjut dia, sekarang angka tersebut masih didiskusikan oleh para pemegang saham BSI. Erick mengaku, terus mendorong persaingan di industri bank syariah lebih sehat.
"Mungkin para pemegang saham BSI mulai dari BNI, BRI, dan Mandiri harus saling curhat. Ini akan bagus buat semua," tuturnya.
Erick melanjutkan, sejak dibuka di UEA, transaksi BSI sangat positif. Bank syariah itu telah mencatatkan transaksi sebesar 100 juta dolar AS di negara Timur Tengah tersebut.