Rabu 20 Dec 2023 12:04 WIB

Ketua Harian DMI Syafruddin Kambo Pilih Netral dalam Pilpres 2024

Ketua Umum DMI, M Jusuf Kalla mendukung pasangan Amin pada Pilpres 2024.

Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen (Purn) Syafruddin Kambo.
Foto: Republika.co.id
Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen (Purn) Syafruddin Kambo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen (Purn) Syafruddin Kambo, menyatakan sikap netral dan tidak mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Penegasan tersebut disampaikan Syafruddin menjawab wartawan menyusul sikap Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 dan Ketua Umum DMI, JMusuf Kalla (JK) yang melabuhkan dukungan politiknya kepada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin). 

"Saya menghargai arah politik Pak JK. Itu sikap pribadi dan hak konstitusional beliau. Jadi tidak terkait dengan DMI. Saya sendiri memilih bersikap netral. Sebagai Wakil Ketua Umum dan Ketua Harian, saya berupaya menjaga netralitas DMI," kata Syafruddin kepada awak media di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Syafruddin mengaku, memiliki kedekatan personal dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, capres Prabowo Subianto, dan capres Anies Baswedan. Karena itu, pihaknya memilih netral saja pada kontestasi kali ini.

"Secara pribadi saya punya hubungan baik dengan Bu Mega, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Saya akan tetap menjalin silaturahim dan terus menjaga hubungan baik itu. Tapi untuk sikap politik saya memilih netral dan menjamin DMI tidak diseret ke kancah politik," ucsp Syafruddin. 

Sementara itu, Selasa (19/12/2023) malam WIB, JK menjatuhkan pilihan politiknya kepada pasangan Amin. "Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung Amin). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," kata JK saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Kota Makassar.

Dalam kesempatan itu, JK bercerita, Anies boleh dikatakan adalah murid politiknya. Selama ini, ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.

"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujar JK. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement