REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendukung pemimpin muda pada Pilpres 2024. Menurut dia, hal itu dapat menjadi embrio mewujudkan Indonesia lebih hebat.
"Saya dukung yang muda, siapa saja dia," kata Luhut setelah memimpin paparan kinerja dan evaluasi 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (22/12/2023).
Terkait calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang merupakan kandidat berusia muda, Luhut mengaku, jika pemimpin muda bagus maka perlu didorong. "Apa urusan saya sama Gibran? Tapi menurut saya kalau dia bagus, jangan kita bunuh dong, kita dorong," ucap mantan KSP tersebut.
Dalam kesempatan pemaparan evaluasi dan kinerja pada 2023 itu, Luhut beberapa kali menyinggung terkait kiprah generasi muda dapat berperan lebih besar dalam pembangunan negara. Dia pun mengajak semua pihak agar tidak merendahkan anak muda Indonesia dengan istilah yang negatif, karena pemilih muda sekarang cukup banyak.
"Sekali lagi jangan kita merendahkan anak muda Indonesia, jangan kita bilang istilah ingusan, lupakan itu. Kita yang ingusan karena sudah tua. Jadi mereka justru yang akan menjadi embrio, membuat Indonesia hebat," ucap Luhut.
Begitu juga dengan para senior, pesan Luhut, agar tidak minta dihormati ketika membesarkan figur muda yang dulunya belum menjadi apa-apa kemudian menjadi pemimpin. Menurut dia, semua orang harus saling menghormati.
"Jangan pernah kita menganggap dan meminta dia harus tetap hormat, tunduk-tunduk, itu tidak boleh. Semua itu ada waktunya, semua yang di bawah langit ini ada waktunya, waktu lahir, berkembang, berkarya dan tua," kata Luhut.
Adapun Luhut baru aktif bertugas beberapa hari sebagai menko marves, setelah hampir dua bulan dalam perawatan medis karena sakit di Singapura. Selama dalam perawatan medis, Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ad Interim Menko Marves.