Jumat 22 Dec 2023 20:57 WIB

BPBD Imbau Wisatawan Waspadai Cuaca Buruk Saat Berlibur di Bogor

Pengelola wisata diminta menghentikan aktivitas saat terjadi cuaca buruk.

Awan mendung di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat , Ahad (4/9/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan prakiraan musim hujan 2022 akan muncul lebih awal dibandingkan biasanya, diprakirakan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada bulan September hingga November 2022 dengan puncak musim hujan terjadi bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Awan mendung di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat , Ahad (4/9/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan prakiraan musim hujan 2022 akan muncul lebih awal dibandingkan biasanya, diprakirakan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada bulan September hingga November 2022 dengan puncak musim hujan terjadi bulan Desember 2022 dan Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengingatkan para wisatawan yang menikmati libur panjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di daerahnya selalu waspada mengingat adanya potensi cuaca buruk. Imbauan mengenai peningkatan kewaspadaan ini menyusul banyaknya peristiwa bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bogor.

"Jadi kami selalu mengingatkan bilamana ada potensi hujan besar atau angin atau potensi banjir, disarankan untuk berhenti dulu, terutama untuk wahana alam seperti arung jeram dan sebagainya," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani di Cibinong, Bogor, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga

Ia juga meminta para pengelola wisata alam untuk menghentikan aktivitas ketika terjadi cuaca buruk dan perlu memastikan bahwa masing-masing wahana agar menerapkan konsep kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Menurut dia, personel BPBD Kabupaten Bogor akan bekerja ekstra mengingat wilayah Bogor, khususnya Kawasan Puncak akan dipadati wisatawan selama libur panjang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Memang libur panjang ini dalam rangkaian natal dan tahun baru, jalur puncak menjadi prioritas, karena itu akses jalan nasional dan menjadi perhatian pemerintah pusat," ujarnya.

BPBD Kabupaten Bogor juga membangun 9 posko di 9 titik Kabupaten Bogor, dua titik di antaranya berlokasi di Kawasan Puncak agar penanganan kebencanaan dapat lebih cepat dilakukan.

"Kami di jalur puncak menempatkan di pos Gadog, begitu juga untuk pos pendukungnya kita ada di Kecamatan Cisarua," tuturnya.

Sementara, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyebutkan pihaknya melibatkan 875 orang personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru, terutama di Kawasan Puncak, Bogor.

"Ada 875 personel yang kami terjunkan, semua disebar ke titik-titik kemacetan, salah satu fokusnya itu di Puncak," kata dia.

Ia menjelaskan pelibatan ratusan personel Kepolisian itu untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas di beberapa titik rawan terjadi kemacetan.

Rio mengungkapkan bahwa selain mengandalkan personel Satuan Lalu Lintas, pihaknya juga berkolaborasi dengan lintas instansi seperti TNI, Pemerintah Kabupaten Bogor, hingga organisasi masyarakat dan kepemudaan.

"Nanti akan kami bahas juga soal rekayasa-rekayasa lalu lintasnya seperti pengamanan di Rest Area Puncak apakah itu nanti bisa jadi tempat penampungan sementara atau seperti apa. Itu akan dilihat dari jumlah kendaraan yang naik ke Puncak," ungkap Rio.

Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Bogor juga akan didukung dengan pendirian pos pengamanan untuk petugas yang berjaga.

“Oleh sebab itu kami meminta dukungan seluruh masyarakat agar bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI-Polri untuk bersama-sama menjaga pengamanan natal dan tahun baru ini dengan baik,” ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement