Senin 25 Dec 2023 09:20 WIB

Pemkab Jayapura Dorong Kampung Ramah Perempuan dan Anak

kekerasan kerap terjadi di 139 kampung di Kabupaten Jayapura,

Warga berjalan di sekitar pemukiman kumuh di Kampung Kayo Batu, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/12/2023). Pemerintah Provinsi Papua telah menangani kawasan kumuh sebanyak 92,97 persen dari 100,7 persen luasan kumuh yang tercatat di Kota Jayapura.
Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Warga berjalan di sekitar pemukiman kumuh di Kampung Kayo Batu, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/12/2023). Pemerintah Provinsi Papua telah menangani kawasan kumuh sebanyak 92,97 persen dari 100,7 persen luasan kumuh yang tercatat di Kota Jayapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mendorong terbentuknya kampung ramah perempuan dan peduli anak di 139 kampung daerah setempat. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DP3A) Kabupaten Jayapura Miryam Y Soumilena, Senin (25/12/2023), mengatakan kampung ramah perempuan dan peduli anak telah tertuang dalam Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Nomor 70 tahun 2021.

“Dengan dasar ini maka kampung atau desa di Indonesia terutama di Kabupaten Jayapura harus membuat kampung itu ramah terhadap perempuan dan peduli kepada anak,” katanya. Menurut Miryam, kekerasan kerap terjadi di 139 kampung di Kabupaten Jayapura terhadap perempuan dan anak dengan berbagai model yang sering dilakukan.

Baca Juga

“Budaya Papua dimana ketika keluarga laki-laki sudah membayar mas kawin (mahar perkawinan-RED) maka dia berhak lakukan apa saja. Contohnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan membiarkan anak tidak mengenyam pendidikan salah kasus yang kerap terjadi,” ujarnya.

Dia menjelaskan hal-hal ini yang harus dihilangkan dimana pemerintahan kampung mempunyai kewajiban untuk dapat melindungi hak-hak perempuan dan anak. “Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berusaha meningkatkan ekonomi melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan harus memberikan peluang besar bagi anak bersekolah setinggi-tingginya,” katanya.

Dia menambahkan, terdapat dua kampung yang menjadi proyek percontohan kampung ramah perempuan dan peduli anak yaitu Kampung Asey dan Yoboi. “Kami berharap tahun 2024 akan bertambah lagi kampung ramah perempuan dan anak. Sehingga indeks peningkatan keberpihakan terhadap kehadiran perempuan dan anak di kampung terus mengalami perubahan ke arah baik,” ujarnya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement