REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin terus mendorong fasilitasi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar terus tumbuh dan berkembang. Saat ini, rasio pengusaha di Indonesia berkisar tiga sampai empat persen dari jumlah penduduk. Dari jumlah tersebut, sekitar 98,9 persennya adalah pelaku UMKM. 

"Jadi ini besar sekali pengusaha kecilnya. Nah, pengusaha kecil ini jangan terus kecil. Jangan sampai yang bisa (naik kelas), kemudian tidak bisa (naik kelas), karena tidak ada fasilitas, tidak ada intervensi pemerintah," ujar Wapres dikutip dari siaran pers BPMI Setwapres, Kamis (28/12/2023).

Wapres pun menyebutkan, selama Kabinet Indonesia Maju periode ini, pemerintah terus berupaya agar para pengusaha tidak tengkes (stunting), tetapi dapat meningkat levelnya. Ia menilai, ada banyak UMKM yang berpotensi berkembang, apabila dibantu pemerintah. 

"Karena itu kita membantu mereka, mengadvokasi, memberikan dorongan, baik di bidang keuangan secara finansial kemudian di bidang pengetahuan, kemudian juga pemasarannya," katanya.

Untuk memfasilitasi UMKM tumbuh berkembang, secara lebih mendetil Wapres menyampaikan berbagai upaya pemerintah yang dilakukan secara teknis oleh beberapa Kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dan Kementerian Perdagangan. "Pemerintah juga melakukan misalnya, pemodalan, (melalui) KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk usaha kecil. Kemudian Kementerian Koperasi dan UKM juga melakukan pembinaan, pelatihan-pelatihan," ungkapnya. 

"Di (Kementerian) Perdagangan pun kemudian juga bukan hanya untuk pemasaran dalam negeri, kemudian juga disambungkan dengan supermarket-supermarket," katanya.

Di sisi lain, Wapres berharap, para pengusaha yang lebih besar dapat membantu pengusaha lebih kecil untuk berkembang dengan skema kemitraan. Sehingga, pengusaha besar tetap memperoleh keuntungan dan pengusaha kecil dapat meningkatkan kapasitasnya. 

"Kemitraan itu kan sama-sama tumbuh. Jangan sampai yang kecil dimatikan oleh yang besar ini. Nanti kesenjangan semakin tinggi," ujar Wapres.

Ikuti Whatsapp Channel Republika