REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan semangat ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah berbeda dalam satu bulan terakhir.
Adjie menyebut saat ketiga pasangan ini baru mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pertengahan November 2023 lalu, mereka semua mengusung semangat menang 1 putaran saja di Pilpres 2024. Tapi kini yang masih realistis memegang semangat satu putaran hanya pasangan Prabowo-Gibran.
"Jelas dari angka-angka yang kami temukan, hanya Prabowo-Gibran yang masih memiliki peluang memang satu putaran," kata Adjie, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Diketahui tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran saat ini sudah di angka 43,3 persen. Pasangan Anies-Muhaimin memiliki elektabilitas 25,3 persen. Lalu pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 22,9 persen.
Dengan fakta angka ini, Adjie menyebut baik pasangan Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin harus saling menyingkirkan pada Pilpres putaran pertama nanti. Keduanya juga harus bersiap head to head melawan Prabowo-Gibran di putaran kedua.
Adjie menyebut di sisa waktu 46 hari lagi masa pencoblosan, ketiga paslon punya semangat berbeda. Prabowo-Gibran ingin memanfaatkan 46 hari ke depan untuk mengejar 8-9 persen tambahan suara agar dapat mengunci Pilpres 2024 hanya satu putaran saja.
Sedangkan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud kata dia sama-sama ingin memanfaatkan waktu menaikkan elektabilitas supaya dapat lolos ke putaran kedua.
"Dari pasangan Prabowo-Gibran semangat perjuangan mereka adalah menang 1 putaran karena selisih mereka hanya 7-8 persen saja. sedangkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin , semangat perjuangan lolos ke putaran kedua. Dengan waaktu tersisa 50 hari, mau gak mau harus saling singkirkan antara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud," ujar Adjie.