Jumat 29 Dec 2023 19:29 WIB

Kasus Bunuh Diri karena Utang Masih Marak, Ini yang Bisa Baznas Bantu

Baznas akan memprioritaskan mereka yang benar-benar fakir miskin.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi pinjaman online.
Foto: Republika
Ilustrasi pinjaman online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus bunuh diri karena terlilit utang akhir-akhir kembali marak terjadi. Persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak karena jika tidak ditangani secara serius maka kasus serupa akan terus terjadi.

Pemerintah seharusnya menjadi yang terdepan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Kemudian lembaga filantropi dan atau lainnya mungkin juga bisa ikut mencarikan solusi agar persoalan ini dapat teratasi dengan cepat.

Baca Juga

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof Noor Achmad menanggapi maraknya kasus bunuh diri karena menghadapi kesulitan hidup yang disebabkan oleh utang. Apalagi Baznas juga memiliki program dalam membantu melunasi utang pinjaman online yang sudah dimulai sejak 2022.

"Kita tetap membantu sesuai dengan ketentuan yang kita punya. Membantu mustahik," ujar Noor di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Namun, Noor mengatakan Baznas tidak sembarangan dalam melunasi utang seseorang. Baznas akan melakukan verifikasi yang ketat terhadap calon penerima bantuan pelunasan utang. Pasalnya, banyak orang berutang bukan karena kebutuhan.

Menurutnya, yang ditemukan di kalangan masyarakat adalah beberapa dari mereka berutang yang bersifat konsumtif dan asal-asalan. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang benar-benar fakir-miskin. Sementara masih banyak orang yang memang kondisinya fakir miskin.

Tak sedikit fakir miskin tidak berani berutang. Maka dari itu, kata Noor, Baznas akan memprioritaskan mereka yang benar-benar fakir miskin dan gharim untuk dibantu.

"Jadi (syaratnya) fakir, miskin, dan gharim," kata Noor.

Kemudahan meminjam uang melalui aplikasi pinjaman online memicu seseorang terlilit utang menumpuk. Sementara mereka tidak memiliki kemampuan membayarnya. Akibatnya utang mereka terus menumpuk karena bunga yang terus berjalan.

Situasi tersebut membuat mereka stres. Sehingga mereka mengambil cara-cara yang dilarang agama untuk menyelesaikan persoalan tersebut seperti bunuh diri atau berbuat kriminal lainnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement