Ahad 31 Dec 2023 09:17 WIB

Sekjen PDIP Tuding Tim Pemenangan 08 Berusaha Memecah Kubu Ganjar-Mahfud

Ganjar mengungkap, ada pendukungnya mulai diambil untuk mendukung paslon lain.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan empat parpol pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yaitu PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo, solid menjelang pencoblosan Pilpres 2024. Meski begitu, ia menuding, ada upaya dari tim pemenangan 08 yang berusaha memecah belah pihaknya.

"Kalau empat partai politik sangat solid, meskipun ada pihak-pihak, terutama dari tim pemenangan 08 itu yang mencoba untuk melakukan berbagai skenario untuk membelah, melakukan politik devide impera. Bahkan dengan praktik-praktik politik uang," ujar Hasto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023) malam WIB.

Baca Juga

Hasto tak menyebut siapa yang dimaksud tim pemenangan 08 itu. Namun, calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto memiliki julukan '08' sejak masih berpangkat kapten di satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Ini menunjukan adanya kekhawatiran, maka dengan konsolidasi ini semua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk berperilaku sebaliknya. Kita harus simpatik, kita harus banyak senyum, turun ke bawah dengan penuh optimisme," ujar Hasto.

Dalam 45 hari terakhir masa kampanye Pilpres 2024, TPN sudah berkonsolidasi dengan empat partai politik pengusung, simpatisan, dan relawan dalam memenangkan Ganjar-Mahfud. Pihaknya bersama pasangan nomor urut 3 akan terus turun ke rakyat dalam menyampaikan 21 program unggulannya.

"Maka kita kita melakukan konsolidasi akhir tahun menyongsong tahun baru nanti semua makin semangat untuk blusukan sat set dan menyapa seluruh rakyat Indonesia, khususnya wong cilik," ujar Hasto yang menjabat sekretaris TPN Ganjar-Mahfud itu.

Pendukung diambil satu per satu...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement