Sabtu 30 Dec 2023 16:58 WIB

Cak Imin Ingatkan PBNU, Pencopotan Ketua PWNU Jatim Munculkan Distrust

Surat pencopotan diteken KH Miftachul Akhyar hingga KH Yahya Cholil Staquf.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat melakukan kegiatan kampanye di wilayah Sumerejo, Geger, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat melakukan kegiatan kampanye di wilayah Sumerejo, Geger, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memprediksi bakal terjadi masalah kepercayaan (trust issue) di tubuh pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu imbas pencopotan KH Marzuki Mustamar dari jabatan sebagai ketua PWNU Jawa Timur (Jatim).

 

Baca Juga

"Nanti timbul distrust ketidakpercayaan warga Nahdliyin kepada PBNU," kata Cak Imin di sela melakukan kegiatan kampanye di wilayah Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).

 

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menjelaskan, pencopotan terhadap KH Marzuki Mustamar yang dilakukan PBNU seolah melepaskan budaya yang ada di lingkungan NU. Pasalnya, sepanjang sejarah NU, belum pernah ada terjadi pencopotan ketua PWNU oleh PBNU.

"Dalam sejarah NU tidak pernah ada pemecatan atau pemberhentian karena perjuangan itu kultural kok. Nah saya khawatir kalau itu diteruskan itu akan memunculkan Nahdliyin tidak percaya PBNU. Itu bahaya," tutur Cak Imin.

Dia pun menilai, kasus pencopotan KH Marzuki Mustamar ada kaitannya dengan politik. Meski begitu, Cak Imin tidak secara gamblang dan detail menjelaskan maksud penilaian politik tersebut

Wakil ketua DPR itu hanya menekankan, kasus tersebut akan merugikan tubuh PBNU sendiri. "Yang rugi bukan Kiai Marzuki loh, yang rugi PBNU sendiri," ujar Cak Imin mewanti-wanti.

KH Marzuki dicopot...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement