REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko depresi dan kecemasan semakin dikaitkan dengan generasi saat ini. Namun, kali ini muncul penelitian terkait obat antikecemasan yang menimbulkan risiko pada perempuan hamil.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa obat antikecemasan yang populer dapat menyebabkan lebih dari 1 juta wanita hamil berisiko mengalami keguguran. Para peneliti dari Taiwan mempelajari lebih dari 3 juta kehamilan pada 2 juta perempuan dan menemukan 4,4 persen atau 136.130, mengakibatkan keguguran.
Mereka menganalisis riwayat kesehatan semua perempuan yang diteliti. Peneliti menemukan bahwa mereka yang diberi resep obat yang disebut benzodiazepin san digunakan untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan insomnia, rata-rata 70 persen lebih mungkin mengalami keguguran. Hal ini dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan obat tersebut.
Benzodiazepin, juga disebut benzos, adalah golongan obat penenang. Obat-obatan yang paling terkenalnya termasuk Xanax, Valium, Ativan, dan Klonopin.
Para peneliti juga mencatat bahwa peningkatan risiko ini tetap terjadi bahkan ketika faktor-faktor lain yang ikut berperan, seperti usia dan kesehatan perempuan, ikut diperhitungkan.
Para ilmuwan mengatakan temuan mereka menyoroti perlunya para profesional kesehatan untuk cermat menyeimbangkan rasio risiko-manfaat ketika mempertimbangkan penggunaan benzodiazepin untuk mengobati gangguan kejiwaan dan tidur selama kehamilan. Diperkirakan sekitar 1,7 persen perempuan hamil (sekitar 1,2 juta) diberi resep obat ini selama trimester pertama kehamilan mereka, jumlah yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry ini mengamati keguguran pada perempuan yang terpapar benzos sebelum hamil, selama kehamilan, dan selama kedua periode tersebut," demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Ahad (31/12/2023).
Benzos yang diproses lebih lambat di dalam tubuh, seperti Valium, menunjukkan peningkatan risiko keguguran sebesar 67 persen. Sedangkan benzos kerja pendek, seperti Versed menunjukkan peningkatan risiko sebesar 66 persen.
Alprazolam menunjukkan hubungan....