REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat 1.155 kali gempa bumi terjadi di Jawa Barat sepanjang tahun 2023. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjauhi bangunan yang retak atau rusak.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan sebanyak 540 gempa bumi terjadi di laut dan sebagian besar tersebar di selatan Pulau Jawa. Gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas sesar aktif dasar laut dan sebagian lagi diakibatkan subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
"Sedangkan 525 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 90 gempa bumi lainnya terjadi juga di darat. Namun, diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia," ujar Teguh, Selasa (2/1/2024).
Teguh mengatakan, peristiwa gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 632 kilometer. Dengan rincian 1.026 kejadian gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilimeter, 126 kejadian gempa bumi menengah dengan kedalaman antara 60-300 kilometer.
Selain itu, kata dia, tiga kejadian gempa bumi dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer. Sedangkan magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6,6 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,0.
Terdapat 107 kali gempa bumi yang dirasakan dan menyebabkan kerusakan