Selasa 02 Jan 2024 09:56 WIB

Rupiah di Awal Tahun 2024 Melemah Jadi Rp 15.430 per Dolar AS

Inflasi Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi capai sebesar 2,81 persen (yoy).

Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jakarta, Senin (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupiah di awal tahun 2024 pada perdagangan Selasa pagi melemah menjadi Rp 15.430 di tengah pasar menantikan data terkini terkait inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia tahun 2023.

 

Baca Juga

"Hari ini Badan Pusat Statistik akan merilis data IHK tahun 2023," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (2/1/2023).

Josua memperkirakan inflasi Indonesia pada tahun 2023 akan mencapai sebesar 2,81 persen secara year on year (yoy).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK November 2023 tercatat sebesar 0,38 persen secara month to month (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,86 persen year on year (yoy).

 

Sementara itu, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen pada 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024.

 

Para pemangku kepentingan termasuk Bank Indonesia serta pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah melakukan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di berbagai daerah.

 

Josua memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp15.350 per dolar AS sampai dengan Rp15.450 per dolar AS.

 

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi turun 31 poin atau 0,20 persen menjadi Rp 15.430 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.399 per dolar AS.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement