REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah Kota Bogor dan Kota Bekasi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang program subsidi angkutan umum Buy the Service (BTS) dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Penandatanganan dilakukan oleh Plt Kepala BPTJ Suharto bersama dengan Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Ruang Rapat Bupati Bogor, Cibinong, Rabu (3/1/2024).
“Bus BTS akan segera melayani masyarakat di Kabupaten Bogor dengan pembiayaan dari pemerintah pusat,” kata Plt Kepala BPTJ Suharto dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (3/1/2024).
Dia menjelaskan rute bus BTS akan melintas di dua wilayah yakni Kabupaten Bogor dan Kota Bogor dengan rute Cibinong-Ciparigi. Suharto mengharapkan rute tersebut dapat beroperasi pada Bulan Februari mendatang.
“Rute tersebut merupakan rute prioritas dari tujuh rute yang diusulkan Pemkab Bogor dan memiliki peluang untuk dapat diintegrasikan dengan rute lain di Kota Bogor,” ucap Suharto.
Dia menambahkan, layanan tersebut merupakan suatu layanan integrasi antara Kabupaten Bogor (Cibinong) dengan Kota Bogor (Ciparigi) sepanjang 23,05 kilometer. Suharto mengharapkan masyarakat akan lebih diuntungkan dengan adanya suatu layanan integrasi angkutan umum dengan skema BTS tersebut.
Lebih lanjut Suharto mengapresiasi Pemkab Bogor yang juga berencana akan mengupayakan untuk mendanai operasional Bus BTS melalui APBD untuk enam koridor lain yang akan dikembangkan kedepannya. Hal tersebut sejalan dengan langkah Kemenhub yang terus mendorong pemerintah daerah untuk membiayai secara mandiri operasional layanan Bus BTS.
Sementara itu, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengharapkan layanan tersebut dapat menjadi solusi permasalahan kemacetan di Kabupaten Bogor. “Kami ingin mengurai kemacetan lalu lintas kendaraan, nantinya angkot yang bersinggungan dengan bus BTS akan melayani trayek baru atau lainnya," ucap Asmawa.
Sementara itu, Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor Yayat Supriyatna mengapresiasi dan mendukung perubahan layanan transportasi umum massal di wilayah Jabodetabek. Yayat menyebut peran pemerintah daerah sangat diperlukan dalam melakukan perubahan tersebut dengan menyediakan pendanaan secara mandiri.
“Hal ini merupakan pencerahan bagi setiap wilayah di Bodetabek, bahwa pelan tapi pasti bisa membenahi sistem angkutan dengan mengandalkan sumber penganggaran dari masing-masing daerah”, tegas Yayat.
Saat ini, perkembangan BTS di Kota Bogor yang telah resmi berbayar sejak 20 Mei 2023 dan menerapkan tarif khusus bagi pelajar, lansia, dan difabel pada 18 September 2023 terus mengalami peningkatan jumlah penumpang setiap bulannya.
Sejak 20 Mei 2023, jumlah penumpang di empat koridor sebesar 99.682 dan meningkat menjadi 209.843 hingga tanggal 26 Desember 2023. Adapun dia koridor BTS di Kota Bekasi direncanakan akan dimulai pada tahun ini.