Kamis 04 Jan 2024 16:03 WIB

Wanti-Wanti Gibran untuk Pemimpin Solo ke Depan: Jangan Alergi Kerja Sama Swasta

Sejumlah pembangunan di Solo disebut dapat berjalan karena kerja sama pihak swasta. 

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Republika/Alfian choir
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempunyai pesan untuk pemimpin daerahnya ke depan. Ia mewanti-wanti, pimpinan Kota Solo harus terbuka bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan program pembangunan.

“Jangan sampai nanti pemimpin (Solo) yang ke depan, kepala daerah yang ke depan, itu alergi kerja sama dengan swasta. Menutup diri. Apa-apa pengin dikerjakan sendiri. Mohon maaf ya, enggak mungkin jalan,” kata Gibran.

Baca Juga

Hal itu disampaikan Gibran saat kegiatan Konsolidasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Solo 2025-2045 di Solo Paragon Hotel, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Gibran mengatakan, sejumlah proyek pembangunan di Kota Solo dapat berjalan dengan dukungan pihak swasta. Ia mencontohkan Solo Safari hingga Solo Technopark. “Makanya itu technopark harus kerja sama dengan swasta. Jurug kerja sama dengan swasta. Balekambang, yang sebentar lagi jadi, harus kerja sama dengan swasta,” kata dia.

Menurut Gibran, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mesti adaptif dan kolaboratif, sehingga terbuka bekerja sama dengan pihak swasta. Ia mengaku akan terus mendorong kolaborasi ini. Termasuk melepas tanah atau bangunan yang tidak produktif untuk dikerjasamakan dengan swasta agar menjadi produktif.

Monggo, mungkin sekarang banyak orang yang lagi ‘panas’ sama saya, tapi mohon maaf, ini akan saya genjot terus,” kata kepala daerah yang maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024 itu.

Selain dengan pihak swasta, Gibran juga menekankan kolaborasi dengan daerah sekitar. Misalnya ketika ada agenda berskala nasional maupun internasional. Dengan kerja sama daerah, diharapkan dampaknya dirasakan lebih luas.

“Perbanyak kolaborasi dengan swasta, jangan sampai kita alergi dengan kerja sama-kerja sama. Lalu juga kerja sama dengan kabupaten sekitar. Ini saya sebut saja Colomadu, Palur, Solo Baru, Tawangmangu, ini strategis sekali, harus sering kita ajak ngobrol. Ini Jangan sampai kita bikin event internasional, nasional, teman-teman kita tidak kebagian. Jangan sampai seperti itu,” kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement