REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengerahkan tiga unit alat berat (crane) untuk mengevakuasi Kereta Api (KA) Turangga dan KA Lokal Bandung yang bertabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024).
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan pihaknya masih berupaya untuk mengevakuasi dua kereta tersebut dengan mengerahkan tiga unit crane yang berasal dari Bandung, Solo, dan Cirebon.
"Ini akan memakan waktu karena cukup banyak kereta yang anjlok. Namun, kita masih upayakan secepatnya dengan mendatangkan crane baik dari Bandung maupun dari Solo dan juga dari Cirebon," kata Didiek di Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
Didiek mengungkapkan pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus menginvestigasi penyebab kecelakaan KA di Cicalengka. "Kami bersama dengan Pak Dirjen dan Ketua KNKT akan melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan ini untuk menjadi pembelajaran ke depan. Saya rasa itu," katanya.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi sebanyak empat orang, sementara korban luka 37 orang. Tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang.
Korban meninggal terdiri atas satu orang masinis, satu orang asisten masinis, satu orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta satu orang Prama KA Turangga. Korban meninggal dan luka sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka, RS AMC dan RS Edelweiss guna penanganan lebih lanjut.