REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Ganjar Pranowo menyampaikan visi-misinya dalam acara debat capres-cawapres, Ahad (7/1/2024). Ganjar mengatakan, sistem pertahanan harus didorong dan dijadikan benteng pertahanan Nusantara.
"Dan kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat gravitasi baru dan ini bagian dari antisipasi terhadap perang global antara AS dan Tiongkok. Untuk itulah pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata cyber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, hal itu bisa dilakukan kalau anggaran Kemenhan 1-2 persen dari PDB. Sehingga MEF kita akan bisa tercapai. Karena ini yg mengerikan di 2024, saya khawatir ini tidak akan tercapai.
"Untuk keamanan, terorisme, narkoba, pinjaman online, judi online, kekerasan seksual ini perlu mendapatan perhatian termasuk TPPU (tindak pidana pencucian uang). Maka reformasi kepolisian betul-betul harus mengantisipasi ini dengan penguatan cyber sistem kita termasuk pengembangan SDM cyber yang kuat," kata dia.
Dia mengatakan, polisi yang menjadi pengabdi masyarakat betul-betul akan bisa mengayomi seperti kemudian pada saat dia bertemu dgn Ibu Meri Hugeng. Bagaimana ibu Mery menceritakan bahwa polisi kita mengayomi dgn kesungguhan, polisi hidup dengan sangat sederhana.
"Dan mereka punya intergritas yang tinggi. Sebagai anak polisi, saya paham betul ini sesuatu yang sulit dan pasti akan bisa kita lakukan. Dan tentu saja inilah capaian-capaian yang akan kita lakukan oleh Ganjar Mahfud. Bismillah, insya Allah kami siap," kata dia