Selasa 09 Jan 2024 13:02 WIB

Cawapres Mahfud MD: Data Alutsista Bukan Rahasia Negara

Mahfud mengkritisi jawaban Prabowo yang mengusulkan alutsista dibahas terpisah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD (tengah).
Foto: ANTARA/HO-Tim Media Ganjar Mahfud
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mohammad Mahfud MD mengemukakan, data alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sempat dibahas dalam debat ketiga capres 2024 di Jakarta, Ahad (7/1/2024) malam WIB, bukan termasuk rahasia negara.

"Ndak ada dari pertanyaan (selama debat) itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista, enggak bisa dibicarakan di ruang tertutup," kata Mahfud ketika ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga

Secara tidak langsung, Mahfud mengkritisi jawaban calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang mengusulkan agar data soal alutsista dibahas dalam forum terpisah. Jawaban itu keluar dari Prabowo ketika capres nomor urut 1 Anies Baswedan maupun capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanyakan tentang alutsista.

"Kalau (dibicarakan) di ruang tertutup namanya rembukan, bukan debat," ucap menko polhukam tersebut. Sebagai menteri pertahanan pada 2000-an, Mahfud mengeklaim, dirinya sangat memahami apa saja informasi yang termasuk rahasia negara dan mana yang bukan rahasia negara.

"Rahasia negara itu, misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran atau situasi, itu kan bukan rahasia. Kalau saya ya, kan saya mantan menhan juga, saya tahu mana undang-undang yang (soal) rahasia (data negara)," ucap Mahfud.

Dia juga menilai, penyelenggaraan debat ketiga Pilpres 2024 sudah bagus. Mahfud juga mengaku tidak sependapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut debat ketiga lebih menyerang antarpersonal, bukan pada substansi visi dan misi masing-masing capres.

"Ya mungkin (terlalu personal) kalau penilaian presiden. Kalau saya sih enggak," kata Mahfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement