REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Prancis Thierry Henry berbicara tentang perjuangannya melawan kesehatan mentalnya. Henry mengatakan, ia pasti pernah mengalami depresi sepanjang kariernya.
Pemain berusia 46 tahun ini mengakhiri 20 tahun kariernya yang gemerlap di klub pada tahun 2014. Ia membela AS Monaco, Juventus, Barcelona, dan New York Red Bulls.
Dia mencetak 228 gol untuk Arsenal selama dua periode tersebut, meraih dua gelar Liga Primer sebelum pindah ke Camp Nou, di mana dia memenangi sepasang mahkota La Liga dan Liga Champions.
Sebagai pemenang Piala Dunia bersama Les Bleus, Henry juga pernah menangani tim muda Arsenal, menjadi asisten pelatih Belgia, dan pernah menjadi pelatih kepala Monaco dan Montreal Impact. Saat ini, ia menjadi pelatih kepala Prancis U-21.
"Sepanjang karier saya, dan sejak saya lahir, saya pasti pernah mengalami depresi," kata Henry kepada podcast The Diary Of A CEO, dikutip Reuters, Selasa (9/1/2024).
"Apakah saya mengetahuinya? Tidak. Apakah saya melakukan sesuatu untuk mengatasinya? Tidak. Tapi saya beradaptasi dengan cara tertentu."
Henry mengatakan bahwa itu adalah masa-masa sulit baginya selama pandemi Covid-19, ketika ia menangani tim Major League Soccer, Montreal.
"Saya berada dalam isolasi di Montreal, dan tidak dapat melihat anak-anak saya selama setahun itu sulit," tambahnya. "Air mata saya menetes sendiri. Mengapa saya tidak tahu, tetapi mungkin mereka berada di sana untuk waktu yang sangat lama."