Rabu 10 Jan 2024 15:36 WIB

Kirim Tim Teliti Longsor Subang, PVMBG Menduga Penyebabnya Banjir Bandang Cipunegara

Dugaan sementara penyebab terjadinya longsor yang menewaskan dua orang banjir bandang

Warga bersama petugas gabungan bergotong royong memperbaiki tanggul sungai Cipunagara yang jebol di desa Bongas, Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). Puluhan warga dibantu personel TNI, BPBD dan LSM bergotong royong memperbaiki tanggul jebol yang menyebabkan banjir di Pamanukan dengan material yang didatangkan oleh dinas PUPR dan BBWS Citarum.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Warga bersama petugas gabungan bergotong royong memperbaiki tanggul sungai Cipunagara yang jebol di desa Bongas, Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). Puluhan warga dibantu personel TNI, BPBD dan LSM bergotong royong memperbaiki tanggul jebol yang menyebabkan banjir di Pamanukan dengan material yang didatangkan oleh dinas PUPR dan BBWS Citarum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan penelitian untuk mengungkap penyebab pasti peristiwa longsor di Tempat wisata air Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Ahad (7/1/2024) lalu.

Namun, menurut Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi, Oktory Prambada, meskipun masih dalam penelitian, dugaan sementara penyebab terjadinya longsor yang menewaskan dua orang ini karena debris flow atau banjir bandang Sungai Cipunegara. 

Baca Juga

"Pengamatan kami di data-data yang sebelumnya kami punya, peristiwa ini itu lebih condong ke peristiwa banjir bandang sebenarnya," ujar Oktory saat dikonfirmasi, Rabu (10/1/2024) 

Longsor ini, kata Oktory, pada dasarnya hanya efek dari peristiwa banjir bandang di Sungai Cipunegara. Mengingat sebelum peristiwa, volume air di sugai itu sangat tinggi. Sehingga, berdampak pada peristiwa longsor. 

"Fenomenanya seperti itu, yang longsor itu hanya efek-efek di sempadan sungai karena memang pada saat itu air disungai itu penuh sekali. Kayanya ada banjir bandang, kemudian yang longsor-longsor itu sampai ada yang ke arah-arah bukit itu. Itu merupakan efek banjir bandang," paparnya. 

Peristiwa ini diungkapkanya sering terjadi di beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Meski begitu, Oktory mengatakan, ada beberapa faktor lain yang turut memicu terjadinya longsor di wilayah itu. Salah satunya faktor kondisi geologi di wilayah kejadian. 

"Debris flow terjadi selain dari intensitas curah hujan yang sangat tinggi pada musin ini. Itu juga dipengaruhi oleh kondisi geologi di sana. geologi di sana itu, permukaannya didominasi formasi Subang kan itu batu-batu rempung, tanah liat," katanya. 

Selain itu, kata dia, lokasi peristiwa longsor diungkapkanya terdapat sempadan sungai. Sehingga, menurutnya hal itu lah yang membuat memicu longsor di Tempat wisata air Cipondok inim. Jadi wajar saja, saat ada banjir bandang maka ikut longsor dibagian sungainya.  

"Itu mau gak mau seperti itu," katanya. 

Namun Oktory menegaskan, dugaan pasti penyebab peristiwa longsor ini masih dalam penelitian. Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi masih berada di lokasi untuk memastikan penyebab pasti peristiwa longsor ini.  Untuk memastikan penyebab pasti longsor tersebut, pihaknya menerjunkan tim tanggap darurat 10 orang ke lokasi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement