Kamis 11 Jan 2024 12:02 WIB

3 Fakta Surat Al-Mulk Ayat 15 yang Memuat Janji Allah SWT untuk Lancarkan Rezeki   

Rahasia rezeki dijelaskan dalam surat al-Mulk ayat 15

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Surat Al-Mulk. Rahasia rezeki dijelaskan dalam surat al-Mulk ayat 15
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Surat Al-Mulk. Rahasia rezeki dijelaskan dalam surat al-Mulk ayat 15

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Surat al-Mulk ayat 15 menceritakan tentang nikmat dan kasih sayang Allah SWT yang tidak terhingga kepada umat manusia. 

Allah SWT telah menciptakan bumi dan menghamparkan segala kemudahannya, agar manusia bisa memanfaatkannya untuk mencari rezeki penghidupan.

Baca Juga

Surat al-Mulk ayat 15 ini, Allah SWT dengan sifat Rahman-Nya kepada seluruh umat manusia, bukan saja umat Islam, telah menyediakan seluruh sarana dan prasarana bagi manusia. Manusia diperintahkan Allah SWT untuk berjalan -jalan di permukaan bumi untuk mengenali baik tempatnya, penghuninya, manusianya, hewan, dan tumbuhannya.

Sehingga Allah tidak menjadikan bumi ini sulit bagi siapapun yang bisa memanfaatkannya. Karena inilah janji Allah memudahkan manusia mencari rezeki , yang tertuang dalam surat Al-Mulk ayat 15.

هُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ ذَلُوۡلًا فَامۡشُوۡا فِىۡ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوۡا مِنۡ رِّزۡقِهٖ‌ؕ وَاِلَيۡهِ النُّشُوۡرُ

“Huwal ladzi ja’ala lakumul ardha dzulalan famsyu fi manaakibiha wa kuluu min rizqihi wa ilaihinnusyur.”

Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS Al-Mulk: 15).

Dalam Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menyebutkan tentang janji Allah SWT memberikan kemudahan rezeki kepada umat manusia.

Pertama, agar setiap manusia bersama mencukupkan keperluan dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu, orang yang berangkat dari rumahnya pagi hari untuk mencari rezeki, termasuk orang yang didoakan Nabi Muhammad SAW agar diberkahi Allah SWT.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا "Wahai Allah, berkatilah umatku yang berangkat berusaha pagi-pagi.” (HR At Tirmidzi)

Kedua, berusaha mencari rezeki dengan cara-cara yang halal, tidak dengan mencuri, menipu, korpus, dan sebagainya. Rezeki yang dicari adalah yang halal bukan haram seperti khamr atau bangkai. Nabi bersabda: 

“Sesungguhnya Allah senang melihat hamba-hamba-Nya dalam mencari yang halal.” (HR At Tabrani).

Ketiga, dalam mencari rezeki harusnya dibarengi dengan tawakal kepada Allah SWT. Jika kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT  sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana Allah  SWT memberikan rezeki-Nya kepada burung. 

Pada pagi hari burung pergi mencari rezeki makan dengan perut kosong dan pada petang hari dia kembali dengan perut kenyang.

Menurut Tafsir kementerian agama, hadits tentang burung ini bisa juga diartikan sebagai janji Allah SWT  kepada manusia yang berusaha dalam mencari rezekinya, maka Allah SWT tidak akan membuatnya kelaparan. 

Sedangkan mereka yang hanya berdiam diri, tidak melakukan apapun, tidak mau berusaha tidak akan diberi rezeki oleh Allah SWT.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement