Jumat 12 Jan 2024 19:52 WIB

Ganjar-Mahfud Ingin Naikkan Bauran EBT dan Realisasikan Transisi Energi

PLTS bisa direplikasi di berbagai daerah yang potensi energi anginnya besar.

Red: Erik Purnama Putra
Hewan ternak milik warga mencari makan di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020).
Foto: ANTARA /ARNAS PADDA
Hewan ternak milik warga mencari makan di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki strategi terperinci untuk menjalankan transisi energi 'kotor'z menuju energi baru terbarukan (EBT). Jika memenangkan Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud menargetkan bauran EBT hingga kisaran 25-28 persen dicapai dalam satu periode kepemimpinan. 

"Karena di depan mata kita ini, sudah ada (transisi energi) yang kita laksanakan. Apabila kami laksanakan secara tepat, rasanya target- target itu pasti tercapai," kata Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Agus Hermanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Pada 2022, sumbangsih EBT dalam bauran energi nasional masih sekitar 14 persen. Padahal, Indonesia memiliki potensi EBT yang berlimpah, yakni mencapai 3.687 gigawatt (GW) jika diakumulasikan dalam bentuk energi listrik. Pun potensi energi surya merupakan yang terbesar, yakni mencapi 3.294 GW. 

Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Conference of the Parties (COP), dari yang ke-21 hingga COP ke-28, mewajibkan negara-negara di dunia untuk menggenjot transisi energi ke bentuk energi yang ramah lingkungan. Indonesia termasuk salah satu negara yang menyetujui kesepakatan internasional tersebut.