REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Lampung mengingatkan masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan Aris Wandi mengatakan telah mendapatkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adanya potensi hujan lebat hingga angin kencang.
"Memasuki awal tahun bulan Januari, curah hujan tidak cukup tinggi, namun sudah ekstrem seperti pada 5 Januari juga telah terjadi bencana alam angin puting beliung yang mengakibatkan 10 rumah warga rusak ringan," kata dia, Ahad (14/1/2024).
Ia mengatakan dalam meminimalisasi korban dan kerugian material dampak bencana alam ini, BPBD setempat terus mengedukasi masyarakat untuk menggalakkan gotong royong kebersihan lingkungan. Membersihkan lingkungan terutama dilakukan di irigasi agar tidak terjadi penyumbatan ketika curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir.
Ia telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi seperti sosialisasi. BPBD juga menyiagakan 25 personel yang bertugas 24 jam.
"BPBD juga sudah menyiapkan langkah-langkah dalam penanganan bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan juga menyiagakan 25 personel yang bertugas 24 jam untuk mengantisipasi bencana," katanya.
Aris juga terus menyosialisasikan kepada warga agar siap siaga menghadapi potensi bencana dengan mengaplikasikan pengetahuan kebencanaan yang telah didapatkan selama mengikuti pelatihan relawan bencana. Kabupaten Lampung Selatan terdapat tujuh kecamatan yang berpotensi rawan bencana, seperti Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Katibung, Sidomulyo, Candipuro, Natar, dan Seragi.