REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menilai tak wajar dengan laporan awal dana kampanye (LADK) milik Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Padahal, partai tersebut memasang baliho di banyak tempat, tetapi LADK-nya hanya sebesar Rp 180 ribu.
"Itu rakyat yang melihat, baliho di mana-mana dan laporan seperti itu, artinya ada misteri di situ," singkat Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (14/1/2024).
"Jadi sudah membangunkan daya kritis dari rakyat bahwa ada partai yang didukung oleh kekuasaan, sehingga baliho melebihi dari jumlah anggotanya," sambungnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menilai, laporan pengeluaran dana kampanye PSI Rp 180 ribu tidak logis. Sebab, partai tersebut aktif kampanye sejak masa kampanye dimulai akhir November 2023 lalu, yang tentu membutuhkan biaya lebih besar dari sekedar Rp 180 ribu.