Senin 15 Jan 2024 16:40 WIB

Irak Tim Tangguh, Tapi Indonesia tak Pernah Kalah di Laga Awal Piala Asia Sejak 1996

Indonesia punya kesempatan meraih poin.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia melakukan latihan di Stadion Al Egla 4, Lusail, Qatar, Sabtu (13/1/2024). Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Iraq dalam pertandingan perdana group D Piala Asia 2023 di Qatar pada Senin (15/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia melakukan latihan di Stadion Al Egla 4, Lusail, Qatar, Sabtu (13/1/2024). Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Iraq dalam pertandingan perdana group D Piala Asia 2023 di Qatar pada Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan memulai laga Piala Asia 2024 menghadapi Irak malam ini. Secara peringkat Indonesia jauh dibawah Irak. Timnas saat ini menempati posisi 146 dunia sedangkan Irak posisi 63 dunia.

Tidak hanya dari segi perangkat dalam head to head pun Indonesia kalah telak. Menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali dari 12 kali pertemuan Timnas baru menang dua kali, tiga kali imbang dan tujuh kali kalah.

Baca Juga

Kekalahan terakhir Timnas Indonesia diderita saat Pra Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu dimana tim asuhan Shin Tae-yong kalah telak 1-5. Namun Akmal kepada Republika.co.id, mengungkapkan walau Irak Tim tangguh bukan berarti tak bisa di kalahkan.

"Bicara statistik dari 12 laga, kuta hanya dua menang, tujuh kalah tiga imbang. Kemenangan diraih pada PPD 1968 kita menang 2-1, kemudian tahun 2000 di ajang Piala Kemerdekaan kita menang 3-0  saat itu gol dicetak Aji Santoso, Bima Sakti dan Gendut Doni," ujar Akmal.

Akmal menambahkan, Irak memang lawan yang tangguh tapi bukan berarti Mereka tidak bisa dikalahkan. Asalkan pemain kita fokus dan lupakan hasil buruk lima laga terakhir. Ini justru bisa jadi pelecut. Berharap seluruh pemain memberikan yang terbaik demi lambang Garuda di dada.

Akmal juga menyatakan Iaga awal selalu sulit, namun Indonesia punya sejarah cukup baik di laga perdana pada empat perhelatan Piala Asia yang diikuti.

"Sejak tampil di Piala Asia Indonesia belum pernah kalah di laga perdana. Tahun 1996 bermain imbang 2-2 dengan  Kuwait , tahun 2000 juga imbang 0-0 Kuwait, tahun 2004 menang 2-1 Qatar dan saat jadi tuan rumah pada Piala Asia 2007 kita menang 2-1 atas Bahrain di laga pembuka. Kita selalu tidak kalah, ini tantangan STY mampukah mempertahankan tren baik di laga pembuka Piala Asia," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement