REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan memulai laga Piala Asia 2024 menghadapi Irak malam ini. Secara peringkat Indonesia jauh dibawah Irak. Timnas saat ini menempati posisi 146 dunia sedangkan Irak posisi 63 dunia.
Tidak hanya dari segi perangkat dalam head to head pun Indonesia kalah telak. Menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali dari 12 kali pertemuan Timnas baru menang dua kali, tiga kali imbang dan tujuh kali kalah.
Kekalahan terakhir Timnas Indonesia diderita saat Pra Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu dimana tim asuhan Shin Tae-yong kalah telak 1-5. Namun Akmal kepada Republika.co.id, mengungkapkan walau Irak Tim tangguh bukan berarti tak bisa di kalahkan.
"Bicara statistik dari 12 laga, kuta hanya dua menang, tujuh kalah tiga imbang. Kemenangan diraih pada PPD 1968 kita menang 2-1, kemudian tahun 2000 di ajang Piala Kemerdekaan kita menang 3-0 saat itu gol dicetak Aji Santoso, Bima Sakti dan Gendut Doni," ujar Akmal.
Akmal menambahkan, Irak memang lawan yang tangguh tapi bukan berarti Mereka tidak bisa dikalahkan. Asalkan pemain kita fokus dan lupakan hasil buruk lima laga terakhir. Ini justru bisa jadi pelecut. Berharap seluruh pemain memberikan yang terbaik demi lambang Garuda di dada.
Akmal juga menyatakan Iaga awal selalu sulit, namun Indonesia punya sejarah cukup baik di laga perdana pada empat perhelatan Piala Asia yang diikuti.
"Sejak tampil di Piala Asia Indonesia belum pernah kalah di laga perdana. Tahun 1996 bermain imbang 2-2 dengan Kuwait , tahun 2000 juga imbang 0-0 Kuwait, tahun 2004 menang 2-1 Qatar dan saat jadi tuan rumah pada Piala Asia 2007 kita menang 2-1 atas Bahrain di laga pembuka. Kita selalu tidak kalah, ini tantangan STY mampukah mempertahankan tren baik di laga pembuka Piala Asia," ungkapnya.