Jumat 07 Jun 2024 18:26 WIB

Mantan Pemain Timnas Apresiasi Permainan Garuda Lawan Irak, Tinggal Benahi Kekurangan

Timnas Indonesia harus mengalahkan Filipina pada laga terakhir Grup F.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pesepak bola Timnas Indonesia Jordi Amat melakukan duel udara dengan pesepak bola Timnas Irak dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pesepak bola Timnas Indonesia Jordi Amat melakukan duel udara dengan pesepak bola Timnas Irak dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia gagal meraih poin saat menjamu Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tim asuhan Shin Tae-yong kalah dengan skor 0-2 dalam laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Kamis (6/6/2024) petang.

Meskipun kalah, banyak yang menilai Indonesia sebenarnya tampil apik dalam pertandingan kemarin sore. Pada babak pertama, Indonesia mendominasi 61 persen penguasaan bola, dengan enam tembakan, satu di antaranya on target.

Baca Juga

Mantan pemain timnas Indonesia Joko Kuspito dan Syamsir Alam pun sepakat menilai positif permainan Marselino Ferdinand dkk.

"Secara umum timnas Indonesia sudah bermain bagus dan percaya diri terutama di babak pertama. Gol Irak terjadi di babak kedua karena kesalahan pemain kita sendiri," ujar Joko yang semasa jadi pemain berposisi pemain bertahan.

Joko yang saat ini menjadi pelatih di Jakarta Academy Soccer (JAS) memberikan sejumlah catatan mengenai penampilan timnas Indonesia saat dikalahkan Irak.

"Pengambilan keputusan individu di lini depan belum tepat. Banyak peluang gol yang seharusnya menjadi gol tidak dimaksimalkan, terutama pada babak pertama," ujarnya.

Joko yang menjadi bagian skuad timnas Indonesia Piala Tiger 2002 menambahkan, antisipasi umpan silang dari pemain Irak juga kurang maksimal. Pemain tampak kurang tenang. Koordinasi di lini pertahanan juga kurang rapi. Ini terlihat pada handball Justin Hubner dan hukuman kartu merah Jordi Amat.

"Pemain juga terlalu berani memainkan bola di area pertahanan sendiri, seharusnya pemain belakang lebih simpel dan taktis bermain di area pertahanan," kata Joko.

Sementara Syamsir Alam lebih fokus memberikan dukungan. Ia mengaku sangat mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia.

"Tidak ada waktu untuk menyesali pertandingan kemarin yang ada hanya untuk introspeksi dan bersiap untuk tanggal 11 Juni lawan Filipina," kata mantan penyerang tajam timnas muda Indonesia lewat pesannya kepada Republika.

Syamsir juga memberikan dukungan terhadap kiper Indonesia Ernando Ari yang melakukan blunder menjadi penyebab gol kedua. "Untuk Ernando kamu hebat dan kita mau lihat kamu tegap berdiri lagi," kata Syamsir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement