Selasa 16 Jan 2024 15:38 WIB

Pangandaran Diduga Jadi Tempat Transit Pengiriman Anjing Konsumsi

Pangandaran diduga menjadi tempat transit anjing konsumsi sebelum ke Jogja dan Solo.

Rep: Bayu Adji/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jateng 1 memeriksa dan mengobati kesehatan anjing yang diselundupkan. Pangandaran diduga menjadi tempat transit anjing konsumsi sebelum ke Jogja dan Solo.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jateng 1 memeriksa dan mengobati kesehatan anjing yang diselundupkan. Pangandaran diduga menjadi tempat transit anjing konsumsi sebelum ke Jogja dan Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran terindikasi menjadi salah satu tempat peredaran anjing untuk konsumsi di Jawa Barat (Jabar). Anjing yang berasal dari Kabupaten Pangandaran diduga dikirimkan ke wilayah Solo atau Jogja.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Deni Rakhmat, mengatakan pihaknya mendapatkan informasi itu dari komunitas di Jakarta pada September 2023. Komunitas itu menyebut Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu daerah tempat peredaran anjing untuk konsumsi. 

Baca Juga

"Kami melakukan pemantauan dan ada ditemukan yang jual beli anjing untuk konsumsi. Biasanya ketika ada permintaan dari Solo atau Jogja, baru dicari anjingnya," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/1/2024).

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran kemudian berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Setelah Pemprov Jabar mengeluarkan surat edara, Pemkab Pangandaran juga mengeluarkan surat imbauan agar tidak ada lagi jual beli anjing untuk konsumsi per Oktober 2023.

"Kami juga melakukan konfirmasi ulang, selama tiga bulan terakhir sudah tidak ada permintaan (ke Pangandaran). Karena ini juga menjadi masalah nasional," kata dia. 

Ia menjelaskan, anjing itu pada dasarnya bukan merupakan hewan pangan. Selain itu, mengonsumsi anjing juga berpotensi terkena rabies.

"Saat ini, saya kira sudah tidak ada yang jual beli anjing. Saya akan konfirmasi lagi ke lapangan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement