Selasa 16 Jan 2024 15:42 WIB

Menlu Iran: Serangan AS-Inggris di Yaman Bisa Tingkatkan Ketegangan

Amir-Abdollahian menyebut aksi militer AS dan Inggris 'ilegal'.

Red: Setyanavidita livicansera
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
Foto: Xinhua
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyampaikan pada Sekretaris Jenderal PBB bahwa agresi Amerika Serikat (AS) dan Inggris atas Yaman bisa meningkatkan ketegangan di kawasan Asia Barat.

Dalam percakapan telepon dengan Sekjen PBB Antonio Guterres pada Senin (15/1/2024), Amir-Abdollahian menyebut aksi militer AS dan Inggris 'ilegal' dan merupakan sebuah “kesalahan strategis.” Amir-Abdollahian dan Guterres juga berdiskusi dan bertukar pendapat tentang perlunya menghentikan kejahatan Israel di Gaza dan perkembangan terkini di Laut Merah.

Baca Juga

Selain menghargai upaya dan pandangan Guterres tentang seruannya untuk menghentikan pembunuhan penduduk Gaza, Amir-Abdollahian juga menekankan perlunya menghentikan serangan Israel di Gaza, serta menyampaikan bahwa Iran siap mengirim bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang terkepung.

Terkait situasi di Laut Merah, Menlu Iran tersebut mengklarifikasi prinsip dan posisi negaranya. Yaitu menjaga keamanan pengiriman barang dan pelayaran, dan menegaskan bahwa aksi tentara Yaman terhadap kapal yang berlayar ke Israel ditujukan untuk menghentikan serangan dan kejahatan perang negara tersebut terhadap Gaza.