Selasa 16 Jan 2024 16:14 WIB

Raja Yordania Serukan Penghentian Agresi Israel

Raja Yordania memperingatkan soal konflik kawasan yang meluas.

Raja Yordania Abdullah II ibn Al-Hussein berbicara pada konferensi pers setelah pembicaraan di Kanselir, di Berlin, Jerman, 15 Maret 2022.
Foto: AP/HANNIBAL HANSCHKE/REUTERS POOL
Raja Yordania Abdullah II ibn Al-Hussein berbicara pada konferensi pers setelah pembicaraan di Kanselir, di Berlin, Jerman, 15 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah II memperingatkan eskalasi kekerasan yang dilakukan penjajah Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan kembali menyerukan desakan internasional untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Melalui percakapan telepon dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Raja Abdullah II menekankan pentingnya gencatan senjata segera, perlindungan warga sipil serta pengiriman bantuan yang berkelanjutan ke Gaza. Raja menegaskan kembali penolakan tegas Yordania atas segala upaya untuk menghancurkan perjuangan Palestina serta langkah pengusiran warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga

Dia juga menekankan peran komunitas internasional dalam mendorong kembalinya warga Gaza ke rumah mereka. Raja Yordania memperingatkan soal kekerasan yang dilakukan penjajah ilegal terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan pelanggaran Israel di Yerusalem, menunjuk pada risiko bencana akibat konflik kawasan yang meluas.

Raja Abdullah II menggarisbawahi bahwa Gaza dan Tepi Barat tak dapat dipisahkan, “sebab keduanya harus menjadi bagian dari negara Palestina,” demikian menurut laporan kantor berita Yordania, Petra. Menurut Abdullah, solusi militer dan keamanan tidak akan mencapai perdamaian, menekankan bahwa tidak ada opsi lain kecuali menciptakan cakrawala politik berdasarkan solusi dua negara untuk mencapai perdamaian.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement