Rabu 17 Jan 2024 12:10 WIB

10 Adab Membaca Alquran yang Paling Penting  

Alquran adalah Kitab Suci dan wahyu Ilahi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Seorang Muslim tengah membaca Alquran.
Foto: republika
Seorang Muslim tengah membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran adalah Kitab Suci dan wahyu Ilahi, maka ada adab tersendiri bagi orang-orang yang membacanya.

Imam Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang dikenal sebagai Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan tata cara atau adab membaca Alquran. Dia membagi adab membaca Alquran menjadi adab yang mengenai batin, dan adab yang mengenai lahir. 

Baca Juga

Mengenai adab lahir dalam membaca Alquran, selain didapati di dalam kitab Ihya Ulumuddin, juga banyak terdapat di dalam kitab-kitab lainnya. Misalnya dalam kitab Al-Itqan yang ditulis Al Imam Jalaluddin As-Suyuthi tentang adab membaca Alquran yang dirinci sampai menjadi beberapa bagian.

Berikut ini 10 adab membaca Alquran yang paling penting, sebagaimana ditulis dalam Alquran dan Terjemahannya yang dianjurkan oleh Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Fahd Ibn Abdal Aziz Al Saud, Raja Kerajaan Arab Saudi untuk dicetak.

1. Disunnahkan membaca Alquran sesudah berwudhu, dalam keadaan bersih, sebab yang dibaca adalah wahyu Allah. Kemudian mengambil Alquran hendaknya dengan tangan kanan, sebaiknya memegangnya dengan kedua belah tangan.

2. Disunnahkan membaca Alquran di tempat yang bersih, seperti di rumah, di surau, di musholla dan di tempat-tempat lain yang dianggap bersih. Tapi yang paling utama adalah di masjid.

3. Disunnahkan membaca Alquran menghadap ke qiblat, membacanya dengan khusyu dan tenang, sebaiknya dengan berpakaian yang pantas.

4. Ketika membaca Alquran, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan, sebaiknya sebelum membaca Alquran mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu.

5. Sebelum membaca Alquran, disunnahkan membaca ta'awwudz yang berbunyi "A'udzubillahi minasy syaithanir rajim." Sesudah itu barulah dibaca "Bismillahirrahmanirrahim." 

Maksudnya, lebih dahulu meminta perlindungan Allah, supaya terjauh dari pengaruh tipu daya setan, sehingga hati dan pikiran tetap tenang di waktu membaca Alquran, terjauh dari gangguan atau godaan. Biasa juga sebelum atau sesudah membaca ta'awwudz itu, berdoa dengan maksud memohon kepada Allah supaya hatinya menjadi terang.

Doanya, "Ya Allah bukakanlah kepada kami hikmat-Mu dan taburkanlah kepada kami rahmat dari khazanah-Mu, Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang."

6. Disunatkan membaca Alquran dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan tenang, sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Muzzammil Ayat 4.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Au zid ‘alaihi wa rattilil-qur'āna tartīlā(n).

. . . . Bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan. (QS Al-Muzzammil Ayat 4)

Membaca dengan tartil itu lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa, serta lebih mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada Alquran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement