Rabu 17 Jan 2024 18:47 WIB

Diragukan Dokter Hewan, Guinness World Records Kaji Ulang Gelar Rekor Anjing Tertua

Bobi hidup selama 31 tahun dan 165 hari dan berhasil memecahkan rekor sebagai anjing.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Bobi, anjing tertua di dunia, terlihat saat pesta ulang tahun setelah berusia 31 tahun, di desa pedesaan Conqueiros, Leiria, Portugal tengah, 13 Mei 2023.
Foto: EPA-EFE/PAULO CUNHA
Bobi, anjing tertua di dunia, terlihat saat pesta ulang tahun setelah berusia 31 tahun, di desa pedesaan Conqueiros, Leiria, Portugal tengah, 13 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anjing asal Portugis bernama Bobi merupakan pemegang rekor anjing tertua di dunia. Akan tetapi, Bobi yang baru saja mati pada Oktober 2023 terancam kehilangan gelar tersebut karena adanya keluhan dari sekelompok dokter hewan.

Bobi merupakan jenis anjing Rafeiro Alentejano murni yang hidup di sebuah pedesaan di Portugal. Menurut keterangan dari Guinness World Records (GWR), Bobi hidup selama 31 tahun dan 165 hari dan berhasil memecahkan rekor sebagai anjing tertua di dunia.

Baca Juga

Gelar Bobi sebagai anjing tertua di dunia sudah diresmikan oleh GWR sejak Februari 2023. Gelar ini sebelumnya dipegang oleh seekor anjing berjenis australian cattle sejak 1939. Anjing tersebut mati di umur 29 tahun 5 bulan.

Akan tetapi, sekelompok dokter hewan mengekspresikan keraguan mereka terhadap usia Bobi. Keraguan ini cukup berdasar karena Bobi merupakan anjing berjenis Rafeiro Alentejano.

Rafeiro Alentejano merupakan jenis anjing yang biasanya dipekerjakan sebagai anjing penggembala. Anjing berjenis Rafeiro Alentejano umumnya memiliki harapan hidup sekitar 12-14 tahun.

Aspirasi dari para dokter hewan ini didengar oleh pihak GWR. Mereka lalu menindaklanjuti keraguan para dokter hewan tersebut dengan melakukan investigasi terhadap riwayat hidup Bobi. Pihak GWR juga melakukan sejumlah upaya untuk mencari bukti-bukti baru terkait umur Bobi.

"Meski peninjauan kami masih berlangsung, kami memutuskan untuk menunda pendaftaran aplikasi untuk gelar rekor anjing tertua di dunia yang pernah ada dan anjing tertua di dunia yang masih hidup, sampai semua temuan kami terkumpul dan telah dikomunikasikan," terang Juru Bicara GWR, seperti dilansir Reuters pada Rabu (17/1/2024).

Pemilik Bobi, Leonel Costa, turut berkomentar mengenai perkara ini. Menurut Costa, setelah kematian Bobi, para elit di dunia kedokteran hewan berusaha untuk meyakinkan orang-orang bahwa kisah hidup Bobi tidaklah nyata.

Costa juga menilai bahwa sebagian dokter hewan tampak gundah karena pernyataan Costa mengenai kunci umur panjang Bobi. Sebelumnya, Costa pernah menyatakan bahwa kunci umur panjang Bobi adalah pola makan stabil yang terdiri dari makanan-makanan manusia, bukan makanan hewan.

Pernyataan tersebut tentu berlawanan dengan rekomendasi yang kerap diberikan oleh para ahli di bidang kedokteran hewan. Costa juga meyakini bahwa kontroversi terkait gelar Bobi tidak akan terjadi bila di masa lalu dirinya mengklaim bahwa kunci umur panjang Bobi adalah makanan hewan.

Costa menambahkan, Bobi masih memiliki semangat bertualang menjelang kematiannya. Meski tidak seaktif dulu, Bobi juga masih sempat berjalan-jalan sebelum mati.

Meski begitu, Costa tak menampik bila ada sejumlah perubahan yang terlihat pada tubuh Bobi menjelang kematiannya. Sebagai contoh, bulu di badan Bobi terlihat menipis, pandangan matanya menjadi buruk, dan dia jadi membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama.

Karena investigasi masih berlanjut, belum ada tindakan apa pun yang diambil oleh GWR terkait gelar anjing tertua di dunia. GWR menyatakan bahwa tindakan mereka nanti akan didasarkan pada hasil investigasi yang mereka lakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement