Kamis 18 Jan 2024 20:02 WIB

Uni Eropa Berencana Hapus Ratusan Juta Ton Emisi Karbon di 2050

Uni Eropa imbau perusahaan untuk beralih ke energi hijau demi hapus jejak karbon.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Uni Eropa telah menyusun rencana untuk menghapus ratusan juta ton emisi CO2 pada tahun 2050.
Foto: www.freepik.com
Uni Eropa telah menyusun rencana untuk menghapus ratusan juta ton emisi CO2 pada tahun 2050.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa telah menyusun rencana untuk menghapus ratusan juta ton emisi CO2 pada tahun 2050 untuk memastikan industri dapat memenuhi target perubahan iklim Eropa. Rencana ini tertuang dalam sebuah dokumen perencanaan dari Komisi Eropa.

Untuk mencapai target Net Zero Emissions Uni Eropa pada 2050, perusahaan-perusahaan harus beralih ke energi hijau dan mengubah metode produksi mereka. Bagi sektor-sektor yang tidak bisa melakukan hal itu, emisi yang tersisa harus diisolasi menggunakan teknologi capture and storage (CCS), agar emisi tidak mencapai atmosfer dan memicu pemanasan global.

Baca Juga

Menurut dokumen dari Komisi Eropa, pada tahun 2050, Uni Eropa perlu menangkap hingga 450 juta ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

"Pada saat yang sama, sebagian besar emisi yang tersisa dari industri-industri Uni Eropa harus ditangkap dan disimpan, khususnya dari sektor semen dan kimia," kata rancangan tersebut seperti dilansir Reuters, Kamis (18/1/2024).

Uni Eropa mengeluarkan 3,6 miliar ton setara CO2 pada tahun 2022. Sebagian besar CO2 yang ditangkap pada tahun 2050 akan disimpan secara permanen di bawah tanah. Beberapa akan digunakan dalam proses industri seperti pembuatan bahan kimia.

Rancangan tersebut menyatakan, 100 juta ton CO2 yang ditangkap pada tahun 2050 akan berada di sektor listrik, dari pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil penghasil CO2 atau sumber biogenik seperti sampah organik.

Sementara itu, Uni Eropa perlu menangkap hingga 200 juta ton CO2 dari atmosfer secara langsung, untuk menyeimbangkan beberapa emisi yang tersisa pada tahun 2050.

“Kurangnya dukungan politik membuat Uni Eropa harus mengejar ketertinggalannya dalam mengembangkan teknologi CCS dengan cepat. Uni Eropa tidak memiliki proyek penyimpanan CO2 yang beroperasi,” kata direktur kelompok kampanye CCS Europe, Chris Davies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement