REPUBLIKA.CO.ID,HANOI- Produsen mobil listrik (EV) Vietnam, VinFast, mengatakan pihaknya mengirimkan hampir 35 ribu mobil pada tahun 2023. Angka ini di bawah target 40 ribu unit. Manajemen VinFast menyalahkan lambatnya adopsi EV di beberapa wilayah, persaingan yang ketat, dan perekonomian yang tidak menentu.
“Namun, pengiriman dalam tiga bulan terakhir tahun 2023 meningkat 35 persen dibandingkan kuartal ketiga menjadi 13,513 unit,” kata perusahaan, Kamis (18/1/2024).
VinFast, yang mulai mengirimkan sport utility vehicle (SUV) VF 8 di California pada Maret lalu, awal bulan ini mengumumkan rencana untuk mendirikan fasilitas manufaktur dan baterai di India. Hal ini juga bertujuan untuk memperluas ke lebih banyak pasar di Timur Tengah, Amerika Latin dan Asia, termasuk Indonesia.
“Kami melihat peningkatan signifikan dalam pengiriman kendaraan pada kuartal keempat 2023 dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Tran Mai Hoa, Wakil CEO Penjualan dan Pemasaran VinFast dalam sebuah pernyataan.
“Namun, dengan latar belakang pasar yang penuh tantangan, tingkat adopsi kendaraan listrik di wilayah tertentu berjalan lambat, sehingga menyebabkan pengiriman lebih sedikit dari yang kami perkirakan,” tambahnya.
Meskipun VinFast tidak memberikan rincian penjualan berdasarkan pasar dalam pengumuman Kamis, sekitar 60 persen pengiriman pada kuartal kedua dan ketiga diberikan kepada afiliasinya Green SM (GSM), operator taksi dan penyedia leasing yang berbasis di Vietnam yang sebagian besar dimiliki oleh VinFast.
Pada Oktober, seorang pejabat senior VinFast mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan akan memperluas penjualan ke GSM tahun ini.
VinFast, yang belum menghasilkan keuntungan, memasuki pasar EV pada saat harga mobil berada di bawah tekanan, dipimpin oleh pemotongan pemimpin pasar Tesla dan perusahaan China termasuk BYD.