Jumat 19 Jan 2024 16:10 WIB

Moeldoko: Isu Mundurnya Menteri Sengaja untuk Goyang Pemerintah Jokowi

Faisal Basri melemparkan isu 15 menteri di pemerintahan Jokowi akan mundur.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menilai kabar mundurnya 15 menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya kabar burung dan desas-desus. Isu tersebut, kata dia, sengaja diembuskan untuk menggoyang pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik.

"Saya mantan panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya," kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP di Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Baca Juga

Moeldoko menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan ekonom senior Indef, Faisal Basri, yang mengatakan ada 15 menteri Kabinet Indonesia Maju tengah berencana untuk hengkang meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri itu terdiri atas PDIP, Nasdem, PKB, dan profesional seperti Sri Mulyani.

Moeldoko memastikan, kabinet Presiden Jokowi tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan. Terlebih, pemerintah memiliki program-program strategis yang harus segera diselesaikan.

"Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan," kata eks panglima TNI tersebut.

Moeldoko juga menepis, anggapan kontestasi politik telah membuat kondisi di dalam Kabinet Indonesia Maju tidak kondusif. Hal itu karena ada beberapa menteri yang maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Menurut dia, saat sidang kabinet yang dihadiri seluruh menteri pun juga berjalan baik. Moeldoko memastikan tidak ada masalah komunikasi antarmenteri.

"Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang-orang itu saja," ujar Moeldoko.

Karena itu, Moeldoko meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan munculnya isu yang tidak jelas kebenarannya. "Indikasinya gampang saja, kalau terjadi demotivasi, penurunan kerja, itu patut dicurigai. Ini semuanya bergiat bekerja," kata mantan KSAD itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement