Senin 22 Jan 2024 08:20 WIB

Perpusnas dan Muhammadiyah Berkomitmen Tingkatkan Literasi

Perpusnas Hibahkan 10 Ribu Buku untuk Pelajar Muhammadiyah

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
Foto: dok Perpusnas
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya memperluas wawasan dan pengetahuan anggotanya, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengadakan audiensi dengan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI beberapa hari lalu. 

Dalam pertemuan tersebut disepakati Perpusnas RI akan menghibahkan 10 ribu buku pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPM yang akan digelar pada 1-3 Desember mendatang.

Baca Juga

Ketua Umum PP IPM, Riandy Prawita menjelaskan, kemitraan ini merupakan langkah penting dalam mengembangkan minat baca dan pengetahuan di kalangan pelajar.

“Melalui kolaborasi yang erat ini, kami dapat menjangkau lebih banyak anggota IPM dan memberikan akses lebih luas terhadap bahan bacaan yang bermutu,” ujar Riandy dalam siaran pers yang diterima Republika.

Sementara itu, Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan, pihaknya sangat antusias untuk mendukung upaya IPM dalam meningkatkan literasi di kalangan pelajar.

“Dengan memberikan akses kepada 10 ribu buku dari Perpusnas pada acara Rakernas adalah langkah awal dari upaya bersama kami untuk mendorong minat baca dan pengetahuan di kalangan generasi muda,” ucap dia.

Kemitraan antara IPM dan Perpusnas ini menandai langkah bersejarah dalam peningkatan literasi dan pengetahuan di kalangan pelajar. Harapannya, kerjasama ini akan memberi dampak positif dalam membentuk generasi pelajar yang lebih berpengetahuan dan melek literasi serta menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement