Senin 22 Jan 2024 20:20 WIB

Adakah Ayat Alquran yang Berkaitan dengan Carok?

Ayat Alquran tak melegitimasi carok sebagai budaya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Senjata tajam untuk carok. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Senjata tajam untuk carok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Carok adalah istilah yang berasal Jawa Timur, khususnya Pulau Madura. Istilah ini merujuk pada pertengkaran atau konflik fisik yang melibatkan kelompok atau individu. Carok biasanya terjadi di lingkungan masyarakat pedesaan dan sering kali melibatkan penggunaan senjata celurit.

Carok dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perselisihan pribadi, konflik tanah, atau perbedaan pendapat dalam komunitas. Pertengkaran ini seringkali menjadi serius dan dapat mengakibatkan cedera atau bahkan kematian.

Baca Juga

Perlu diingat bahwa carok merupakan suatu fenomena sosial yang kompleks, dan pendekatannya dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya, sosial, dan historis di mana itu terjadi.

Namun, yang menjadi pertanyaan, adakah ayat alquran yang berkaitan dengan carok?

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur asal Madura, KH Nur Fauzi Palestin menjelaskan, ayat Alquran yang berkaitan dengan carok termuat dalam surat Al-Ma'idah ayat 28, di mana Allah SWT berfirman:

لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَىَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِى مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِىَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلْعَٰلَمِينَ

 Artinya: “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”

Menurut Kiai Fauzi, ayat itu mencaritakan awal mula dimana pembunuhan itu terjadi pada periode awal umat manusia, di mana Qabil dan Habil terlibat pertikaian. Dalam carok itu, Qabil membunuh saudaranya itu.

“Dan ayat itu bukan melegitimasi carok sebagai budaya. Karena, di ayat yang lain Allah telah menyebutkan, siapa yang membunuh seseorang, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia,” jelas Kiai Fauzi.

Redaksi lengkapnya, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 32:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

Artinya: “Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi. (QS Al-Ma’idah [5]:32).

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement