Senin 22 Jan 2024 23:41 WIB

Bupati Natuna Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid

Masyarakat Natuna diimbau makmurkan masjid.

Masjid Agung Natuna di Kabupaten Natuna.
Foto: Republika/Karta Rahardja
Masjid Agung Natuna di Kabupaten Natuna.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Bupati Natuna, Kepulauan Riau Wan Siswandi mengajak masyarakat di daerah itu untuk memakmurkan masjid dan menggunakan masjid sebagai tempat ibadah serta kegiatan keagamaan lainnya.

Wan di Natuna, Sabtu mengatakan, masjid memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat pasalnya merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan hubungan baik antar masyarakat.

Baca Juga

"Mari bersama-sama kita memakmurkan masjid," ucap Wan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna selalu berupaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat agar beribadah di masjid. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan memberi penerangan area luar masjid, memperindah masjid serta bantuan-bantuan lainnya, ujarnya.

"Kami juga telah berupaya memakmurkan masjid Agung Natuna dengan program kajian dan yasinan setiap malam Jumat (Kamis malam) yang diisi secara bergantian oleh OPD," ujar dia.

Terkait lampu penerangan masjid sambung dia, tahun ini pihaknya memasang lampu penerangan di luar empat masjid di Kecamatan Bunguran Timur.

"Pelan-pelan kita perbaiki, Masjid Ibnu Salim sudah terang, di Masjid Jami satu, Masji Batu Hitam dan Masjid Bandarsyah," ungkap dia.

Selain Masjid, pihaknya juga memasang lampu di jalan-jalan di setiap ibu kota kecamatan, tujuannya adalah agar terlihat perbedaan antara pusat kecamatan dengan yang lainnya.

"Di mana ada kehidupan kita pasang lampu," kata dia.

Ia menjelaskan lampu jalan yang dipasang tidak hanya berasal dari APBD Natuna melainkan APBD Provinsi dan APBN.

"Ibarat rumah tidak terlihat ada kehidupan jika tidak terang, hidup ketika terlihat terang," cakap dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement